Pagi ini Iqbaal bangun lebih dulu. Saat selesai mandi ia melihat (Namakamu) masih tertidur.
"Tumben (Namakamu) belum bangun. Gue bangunin aja kali ya" Iqbaal berjalan menuju kasur. Perlahan ia menggoyangkan tubuh (Namakamu).
"(Nam)"
Tidak ada respon.
"(Nam), bangun"
Refleks Iqbaal mengelus pipi (Namakamu). Mungkin (Namakamu) bisa merasakan, ia terbangun dan menatap Iqbaal yang berada di sampingnya.
"Eh, maaf (Nam). Gue ngga sengaja" ucap Iqbaal dengan sedikit takut.
Bukannya menjawab, (Namakamu) kembali memejamkan matanya. Tentu saja Iqbaal bingung. Tapi tiba tiba Iqbaal tersadar. Saat menyentuh pipi (Namakamu) tadi, Iqbaal merasa suhu tubuh (Namakamu) tidak seperti biasanya.
"Apa jangan-jangan dia sakit?" Iqbaal mencoba memegang kening (Namakamu). "Badannya panas"
Sebenarnya Iqbaal ingin menemani (Namakamu) sebentar. Tapi ia harus segera pergi ke kampus. Akhirnya Iqbaal meninggalkan (Namakamu) yang masih tertidur sendirian.
☁☁☁
Iqbaal tidak bisa berkonsentrasi pada materi yang diberikan oleh dosen. Pikirannya terus mengarah kepada (Namakamu).
'gue salah ngga sih ninggalin (namakamu)? Dia kan lagi sakit, tapi gue malah pergi ke kampus' Iqbaal membatin.
"Iqbaal"
Panggilan dari dosen membuat Iqbaal tersadar dari lamunannya.
"Ada apa? Kamu sepertinya tidak memperhatikan materi" dosen yang kira kira berumur 40 tahun itu meletakkan kacamatanya di atas meja.
"Maaf pak, saya boleh permisi ke belakang?" bukannya menjawab Iqbaal malah meminta izin keluar.
"Baik. Tapi jangan lama-lama"
Iqbaal hanya mengangguk. Setelah itu ia keluar dari kelas dan yang pasti bukan ke toilet.
☁☁☁
Iqbaal pergi ke taman kampus. Ia masih terus memikirkan (Namakamu). Akhirnya Iqbaal memutuskan untuk mengirim pesan.
LINE
»(Namakamu)AleanaIqbaaldr
•(Nam)
•udah bangun?
•maaf ya gue ninggalin lo
•gue anter makanan pake gojek
•mau ya?OFF
Sudah setengah jam Iqbaal menunggu balasan, tapi tidak ada tanda tanda (Namakamu) akan membalas pesannya. Tiba-tiba handphone Iqbaal berbunyi. Ia mengira itu notif dari (Namakamu). Tetapi bukan, bunda yang menelfon.
"Iya bun?"
"ke Rumah Sakit sekarang"
"Kenapa bun? Siapa yang sakit?"
"(Namakamu) dirawat"
"Iqbaal kesana sekarang"
☁☁☁
Iqbaal sudah sampai di depan ruangan (Namakamu). Tapi entah kenapa ia tidak berani masuk. Iqbaal benar-benar merasa bersalah karna meninggalkan (Namakamu) begitu saja tadi.
Cklek
Ia memberanikan diri untuk membuka pintu ruangan (Namakamu). Baru saja masuk, bunda sudah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"(Namakamu) kenapa bun?"
"Typhes nya kambuh, gara gara kecapean dan telat makan"
Dari nada bicaranya saja Iqbaal tau bahwa bunda marah kepadanya.
"Maaf bun" ucap Iqbaal lirih.
"Bunda nggak marah sama kamu, tapi bunda kecewa Baal. Kenapa bisa kamu ninggalin (Namakamu) sendirian saat dia lagi sakit" ucap bunda dengan sedikit tegas.
Iqbaal hanya diam. Ia tau dirinya sangat bersalah dalam hal ini.
"Bunda nggak mau hal kaya gini terulang lagi. Inget, sekarang (Namakamu) jadi tanggung jawab kamu sebagai suami sah nya" suara bunda berubah menjadi sedikit lembut sekarang. "Bunda pulang dulu, kamu jagain (Namakamu) di sini. Jangan sampe kalo Mama Lauren dateng tapi kamu ngga ada"
"Iya bun"
Setelah bunda keluar, Iqbaal berjalan ke arah ranjang (Namakamu). Ia menatap wajah pucat (Namakamu) yang sedang tertidur.
"Maaf (Nam), gue gabisa jadi suami yang baik buat lo"
☁☁☁
Saat ini Iqbaal sedang menyuapi (Namakamu). Awalnya (Namakamu) menolak, tapi Iqbaal tetap memaksanya. Dan sepertinya Iqbaal cukup merasa bersalah. Karena setelah kejadian tadi pagi ia sama sekali tidak meninggalkan (Namakamu) walaupun hanya sebentar.
"(Nam), maafin gue ya" ucap Iqbaal tulus.
(Namakamu) tersenyum simpul. "Iya. Lo nggak salah kok, lagian kuliah emang lebih penting daripada gue kan?"
"Mulai sekarang, prioritas gue itu lo. Gak ada yang lain" Iqbaal menatap (Namakamu).
"Eh, mau makan lagi dong"
(Namakamu) sengaja mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin memperlihatkan bahwa sebenarnya ia benar benar salah tingkah saat Iqbaal mengucapkan kata kata itu.
Tiba-tiba pintu ruangan (Namakamu) terbuka. Seketika itu juga tubuh Iqbaal membeku. Enam pasang mata sedang memperhatikan dirinya dengan tatapan membunuh.
"K-kalian"
•
•
•
•
•Pendek gapapa yha:" ngetik nya dadakan, maapkeun cuma dikit dan gajelas mweheh.
Efek belum nonton Dilan jadi gini😌
Vote dan Coment jangan lupa
-masa depan baale✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Love [IDR]
FanfictionSefruit cerita yang tidak direncanakan. 1st published January 22, 2018.