"Itu Kan....." Iqbaal menggantung kan ucapannya saat gadis itu menatap ke arah Iqbaal.
"Sa, itu siapa?" tanya Rafto.
Bukan Salsha yang menjawab, melainkan Steffi. "Ini (Namakamu)"
Setelah semua berkenalan dengan (Namakamu), mereka memulai kegiatan rutin jika ada orang baru yaitu meng-interogasi nya.
"Lo baru pindah ya? Gue belum pernah liat soalnya" Aldi memulai pembicaraan.
"Iya. Gue pindah kesini karna ada something" ucap (Namakamu) sembari menatap ke arah Iqbaal.
Iqbaal yang merasa ditatap hanya menunjukkan ekspresi seperti tidak tau apa apa, a.k.a pura-pura tidak tau.
"Jurusan apa?" Rafto bertanya mewakili teman temannya.
"Kedokteran, sama kaya gue" Steffi menjawab pertanyaan Rafto dengan tampang watados.
Iqbaal mendengus kesal, "Yang di tanya bukan lo, tapi (Namakamu)"
"G duli w. (Namakamu) nya juga b aja, yakan (Nam)?" ucap Steffi membela dirinya.
(Namakamu) terkekeh. "Iya Steff"
☁☁☁
Saat ini (Namakamu) masih berkutat di dapur. Tentu saja ia sedang memasak makan malam untuk dirinya dan juga suami-nya. Setelah selesai (Namakamu) menata semuanya dengan rapih di meja makan.
"Panggil Iqbaal gak ya? Panggil, gak, panggil.." (Namakamu) mondar mandir di dapur hanya karna ia bingung harus memanggil Iqbaal atau tidak.
"Lo ngapain? Bolak-balik kaya setrikaan aja"
(Namakamu) menghentikan aktivitas nya dan langsung menghadap ke belakang. Ternyata ada Iqbaal di sana. "Hehe, ga ngapa ngapain kok"
Iqbaal hanya menatap (Namakamu) dengan tatapan bingung. Setelah itu ia mengalihkan pandangan nya ke arah meja makan. "Lo bisa masak?"
"Ya seperti apa yang lo liat" ucap (Namakamu) acuh tak acuh. "Makan dulu, udah gue siapin semua tuh"
"Makan bareng, kan?" Iqbaal bertanya dengan sedikit ragu.
(Namakamu) tersenyum. "Iya. Makan bareng"
☁☁☁
Setelah selesai membereskan bekas makan mereka (Namakamu) pergi menyusul Iqbaal yang sudah lebih dulu pergi ke ruang tengah.
"Kita tidur kaya tadi malem ya, (Nam)" Iqbaal menatap (Namakamu) sekilas.
(Namakamu) menggigit bibir bagian bawahnya. "Gapapa ya? Gue ga enak tau"
"Kenapa harus ngga enak? Kita kan udah sah suami istri" ucap Iqbaal spontan.
(Namakamu) terdiam. Apa yang dikatakan Iqbaal memang benar. Apakah ia lupa bahwa dirinya adalah istri sah Iqbaal?
"Oh iya (Nam), gue boleh ngomong sesuatu ngga?" tanya Iqbaal.
"Ngomong aja Baal"
"Aldi, Salsha, dan yang lain tau kan gue itu udah nikah. Tapi mereka gatau kalo gue nikah sama lo. Jadi...." belum sempat melanjutkan (Namakamu) sudah memotong terlebih dahulu.
"Jangan sampe mereka tau kalo kita suami istri. Iya kan?" tebak (Namakamu).
Iqbaal tersenyum kikuk, "Hehe, iya (Nam)"
"Tenang aja. Gue ga akan ngomong ke mereka kok"
☁☁☁
Hubungan antara Iqbaal dengan (Namakamu) sudah berjalan selama 2 minggu. Selama itu juga mereka merasa baik-baik saja. Mereka sempat berfikir ternyata di jodohkan tidak seburuk itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love [IDR]
Fiksi PenggemarSefruit cerita yang tidak direncanakan. 1st published January 22, 2018.