26. Tersinggung

6.8K 774 33
                                    

2 tahun kemudian

Tidak banyak yang berubah selama itu. Hanya (Namakamu) yang berhasil menyelesaikan kuliah nya lebih cepat seperti Iqbaal. Juga kehadiran junior kecil nan menggemaskan dari para sahabat.

Hari ini (Namakamu) akan diwisuda. Tentu saja sepagi ini ia sudah harus bersiap. Sedikit make-up natural, kebaya berwarna peach, high heels berwarna senada dan tatanan rambut yang cocok dengan (Namakamu) membuat kesan cantiknya semakin bertambah.

"Sayang kamu udah siap?" tanya Iqbaal saat baru saja memasuki kamar.

(Namakamu) membalik tubuhnya 180° ke arah Iqbaal. "Udah kok"

Bisa ditebak.
Iqbaal diem liatin (Namakamu).
Dari ujung kaki sampe ujung kepala.
Terus dia mikir.
Itu (Namakamu) apa bidadari?

"Kamu, cantik banget (Nam)" ucap Iqbaal refleks.

(Namakamu) tersenyum malu. Yakin aja. Pipinya berubah jadi udang rebus sekarang. "Aku make-up sendiri. Emang bagus?"

Namun Iqbaal tidak menggubris ucapan (Namakamu). "Harusnya kamu gaperlu dandan cantik kaya gini. Nanti ada yang naksir"

"Emang ada yang berani sama suami aku ini hm?" goda (Namakamu).

Iqbaal terkekeh. "Udah yuk berangkat, nanti telat"

☁☁☁

"(Namakamu) sayang selamat ya"

"Ciee gelar nya bu dokter ya sekarang"

Banyak yang datang di acara wisudanya hari ini. Shila, Aldi, Bianca, Rafto, Maura, Namira, Fauzan, Teh Ody, mama papa, ayah bunda dan yang lainnya.

"Jangan sia-siain gelar kamu sekarang. Kamu juga harus tetep berusaha ya sayang" Lauren memeluk putrinya dengan bangga.

(Namakamu) tersenyum haru. Ia tidak tau harus berkata apa lagi. Iqbaal memeluk (Namakamu) lalu mengecup puncak kepala istrinya.

"Selamat ya sayang. Aku bangga sama kamu. Perjuangan kamu selama ini gak sia-sia dan sekarang kamu bisa lulus lebih cepet karna usaha kamu"

"Kalo bukan karna semangat dari kamu aku gak bakal bisa kaya gini" balas (Namakamu).

"Intinya, kamu berhasil nepatin janji kamu" Iqbaal semakin mempererat pelukannya.

Ckrek
Ckrek

"Sip. Foto candid nya bagus. Sekarang tinggal sesi foto resmi" ucap Aldi.

Iqbaal melepaskan pelukannya. Menatap tajam teman-temannya satu persatu. "Ganggu aja"

Semuanya--kecuali Iqbaal-- tertawa melihat tingkah Iqbaal. Setelah itu mereka mengabadikan moment bahagia tersebut.

"(Namakamu), congrats ya"

Sontak saja semua orang yang berada di sana menoleh ke arah sumber suara.

Vanesha & Ashraf.

(Namakamu) tersenyum kaku. "Makasih Sha"

"Iya sama-sama. Tadi gue habis datengin adek ipar, wisuda juga"

Iqbaal mengerutkan keningnya. "Adek ipar?"

Vanesha mengangguk. "Itu, adeknya Ashraf"

(Namakamu) membelalakkan matanya. Vanesha menikah dengan Ashraf? Yang benar saja.

"Nikah tapi ngga ngundang kita. Cukup tau aja sih yang gapenting mah" cibir Fauzan.

Vanesha terdiam. Wajahnya berubah menjadi tegang.

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang