20. Shocked

7K 693 30
                                    

Dari tadi malam sampai pagi ini (Namakamu) tidak bisa tidur sama sekali. Ia hanya mengeluh kepalanya pusing dan merasa mual. Dan yang jelas Iqbaal panik dibuatnya.

"(Nam) serius deh aku khawatir. Kita ke Rumah Sakit aja ya?" jelas sekali Iqbaal sangat mencemaskan keadaan (Namakamu).

(Namakamu) menggeleng. "Aku pengen ditemenin sama kamu aja, gamau kemana-mana"

Iqbaal memegang kening (Namakamu). Badannya memang panas. Dan Iqbaal menyimpulkan bahwa (Namakamu) kelelahan karna pergi ke Singapore kemarin.

"Harusnya kalo kamu capek bilang ke aku. Jadi gausah dipaksain jalan seharian terus. Kecapean gini kan kamunya" ucap Iqbaal lembut.

"Kamu temenin aku disini aja. Jangan kemana-mana" pinta (Namakamu). Matanya terpejam dan Iqbaal dapat melihat dengan jelas wajah istri-nya itu berbeda dari biasanya.

Timbul rasa bersalah di dalam hati Iqbaal. Seharusnya ia lebih memperhatikan kondisi (Namakamu) yang mudah lelah sekarang.

"Maafin aku ya. Get well soon, kesayangan Iqbaal"

Cup

Satu kecupan di bibir pucat (Namakamu). Anggap saja itu sebagai permintaan maaf dari Iqbaal. Padahal (Namakamu) saat itu sedang tertidur.

☁☁☁

Kemarin setelah satu hari penuh beristirahat, pagi ini (Namakamu) sudah kembali beraktifitas seperti biasa.

"IQBAAL SARAPAN NYA UDAH JADI, CEPETAN TURUN" teriak (Namakamu).

"Jangan teriak-teriak sayang, ga bagus buat dede nya" jawab Iqbaal seraya menuruni tangga.

(Namakamu) hanya menunjukkan wajah tanpa dosanya. "Hehe"

"Masak apa? Harum banget"

(Namakamu) meletakkan sebuah mangkuk berisi sup di depan Iqbaal. "Masak ini aja"

"Kamu bisa baca pikiran aku? Tau aja lagi pengen sup" ucap Iqbaal sumringah.

(Namakamu) terkekeh. "Makan yang banyak. Habisin tuh"

"Siap bos"

Seperti biasa jika Iqbaal pergi ke kantor (Namakamu) akan kesepian dirumah. Apa lagi yang akan dilakukan (Namakamu) selain membersihkan rumah.

9.45 am

(Namakamu) dikejutkan dengan kedatangan Iqbaal tiba-tiba. Padahal baru satu setengah jam yang lalu suami nya itu pergi ke kantor. Entah ada masalah apa yang jelas Iqbaal terlihat sangat emosi sekarang.

"Iqbaal ada apa?" tanya (Namakamu) khawatir.

Sedangkan Iqbaal hanya diam tidak menjawab pertanyaan (Namakamu).

Drrt... Drrt

Iqbaal menggeser layar handphone nya lalu berbicara dengan seseorang di seberang sana.

"SAYA TIDAK MAU TAU, SATU TIKET PENERBANGAN KE SINGAPORE PAGI INI JUGA"

Suara bentakan Iqbaal barusan membuat (Namakamu) terkejut. Tapi ia juga tidak berani memarahi Iqbaal dalam situasi seperti ini. (Namakamu) tidak mengerti, kenapa suami nya ini sangat mudah berubah suasana hatinya. Tadi pagi baik-baik saja, tapi sekarang seperti orang kesetanan.

"Kamu mau ke Singapore lagi?"

Iqbaal hanya diam.

"Baal jawab. Jangan bikin aku takut" paksa (Namakamu).

Iqbaal menghela napas berat. "Perusahaan disana kena masalah besar. Aku harus pergi kesana pagi ini juga. Kamu gausah kemana-mana, awas kalo sampe kamu keluar" perintah Iqbaal. Nada bicaranya sangat sangat dingin.

"Tapi aku ga--"

"Masa kamu gaberani sendirian? Aku gak bakal lama disana" nada bicaranya naik beberapa oktaf.

"Jangan manja (Nam). Kamu udah dewasa kan"

(Namakamu) hanya diam. Sakit hati memang, tapi (Namakamu) berusaha untuk tidak menangis. Handphone Iqbaal berbunyi 'lagi'. Setelah mengangkat telfon tersebut Iqbaal langsung pergi meninggalkan (Namakamu) tanpa pamit.

"Aku tau kamu ada masalah. Tapi seenggaknya jangan libatkan masalah kantor sama rumah tangga kita Baal" lirih (Namakamu).

☁☁☁

Hari kedua, (Namakamu) masih sendiri dirumah. Dan selama itu juga Iqbaal tidak pernah menghubunginya.

Drrt... Drrt

(Namakamu) membaca ID Caller. Tertera dengan jelas nama Teh Ody disana.

"Halo teh"

"(Nam), kamu bisa ke rumah teteh sekarang? Kayla rewel pengen ketemu kamu"

(Namakamu) teringat kata-kata Iqbaal kemarin. Tapi ia berpikir Iqbaal tidak akan marah jika ia pergi ke rumah Teh Ody.

"Iya teh, bisa. Tunggu 20 menit lagi"

"Makasih ya (Nam), maaf ngerepotin"

"Iya teh gapapa"

(Namakamu) mematikan sambungan telfon dan segera bersiap untuk pergi ke rumah Teh Ody.

☁☁☁

Iqbaal memijat pelipisnya. Ia benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan (Namakamu). Tentu saja dengan rasa menyesal yang teramat sangat. Bisa-bisanya kemarin ia bersikap seperti itu kepada (Namakamu).

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan......

Ini sudah yang kelima kalinya Iqbaal mencoba menghubungi (Namakamu). Tapi entah kenapa ponselnya tidak aktif.

Baru saja ingin menghubungi (Namakamu) lagi, ada panggilan masuk dari Teh Ody.

"Halo teh, ada apa?"

"Ale bisa pulang sekarang?"

"Emangnya kenapa?"

"(Namakamu) le...."

"(Namakamu) kenapa? Dia baik-baik aja kan teh?"

"(Namakamu) kecelakaan"

Deg. Iqbaal merasa jantungnya berhenti berdetak. Apa yang dikatakan teteh barusan? (Namakamu) kecelakaan.

"Iqbaal balik sekarang teh"





Setengah dari biasanya gapapa ye wkwk. Gue jahat iya emang:"

Vote dan Coment jangan lupa
-masa depan baale✨

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang