Beberapa hari ini Iqbaal selalu pulang larut malam. Tugas di kantornya memang sedang menumpuk saat ini. Tapi (Namakamu) selalu menunggu Iqbaal pulang tidak peduli jam berapa pun itu.
Pukul 11 malam mobil Iqbaal baru saja memasuki pekarangan rumah.
Cklek
"Kamu nungguin aku lagi?" tanya Iqbaal yang baru saja masuk saat melihat (Namakamu) masih menunggunya di sofa ruang tengah.
"Iya lah, masa aku tidur duluan?"
(Namakamu) bangkit dan mengambil tas tangan Iqbaal. "Bersih-bersih dulu sana, air anget nya udah aku siapin. Aku mau ke dapur bikin teh"Iqbaal mengangguk patuh dan mengikuti perintah (Namakamu). Sekitar 20 menit Iqbaal mandi ia turun ke bawah dan mendapati (Namakamu) sudah tertidur di sofa. Tentu saja dengan teh hangat di atas meja yang tadi ia buatkan.
"Salah besar kalo sampe aku nyakitin kamu (Nam)"
Setelah itu Iqbaal menggendong (Namakamu) ke kamar mereka yang berada di lantai dua. Karena benar-benar lelah akhirnya Iqbaal memutuskan untuk tidur juga.
☁☁☁
(Namakamu) tidak bisa fokus memperhatikan materi sejak tadi. Konsentrasinya buyar karena (Namakamu) merasa kepalanya benar-benar pusing.
"(Nam), izin ke UKS aja ya" bujuk Shila.
"Engga Shil, gue ga apa-apa" tolak (Namakamu).
"Udah deh, daripada lo di sini tambah pusing mending ke UKS" putus Shila.
Setelah meminta izin kepada dosen mereka berdua pergi ke UKS. Shila juga ikut bersama (Namakamu).
"Lo kenapa sih? Sakit?"
(Namakamu) menggeleng. "Gue cuma agak pusing aja"
"Gue telfonin Iqbaal deh ya. Biar lo istirahat dirumah aja"
"Jangan Shil" sergah (Namakamu).
Shila memutar kedua bola matanya. "Gue gamau ambil resiko kalo sampe lo kenapa-kenapa"
Tanpa mendengarkan ocehan (Namakamu) yang membuatnya pusing Shila segera menelfon Iqbaal. Baru saja masuk nada sambung Iqbaal langsung menerima telfon dari Shila.
"Gercep bener" gumam Shila pelan.
'Halo'
"Eh iya, Baal lo bisa ke kampus sekarang?"
'Ada apa Shil?'
"(Namakamu) sakit"
'10 menit lagi gue udah disana'
Setelah itu Iqbaal langsung memutuskan sambungan telfon. Sang pemilik handphone tersenyum penuh kemenangan sementara (Namakamu) menatapnya dengan tatapan kesal.
☁☁☁
Iqbaal memperhatikan (Namakamu) yang sedang memijat pelipisnya.
"Kamu beneran gapapa?"
(Namakamu) menoleh sejenak. Ia tersenyum simpul. "Beneran Iqbaal, aku cuma pusing mikirin tugas aja"
"Kalo sakit bilang, biar kita ke dokter sekarang"
"I'm fine, honey"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love [IDR]
FanfictionSefruit cerita yang tidak direncanakan. 1st published January 22, 2018.