2. Bingung

11.4K 891 11
                                    

Iqbaal masih tetap asyik dengan lamunannya sampai sampai perempuan yang ada dihadapannya ini kesal.

"Helo Baal"

'acara tunangannya minggu depan. Gila aja, gue bakal jadi suami orang'

"Baale, kamu anggap aku apa enggak sih?"

Karena Iqbaal tak kunjung menyahut akhirnya perempuan tersebut meniup permukaan wajah Iqbaal. Iqbaal yang terkejut refleks mengucapkan kata 'tunangan'.

"Hah? Siapa yang tunangan?" perempuan itu terkejut dengan perkataan Iqbaal barusan.

Iqbaal mendengus pelan. "Ngga. Tadi lagi mikirin film yang kemaren aku tonton. Akhirnya mereka tunangan gitu" jawab Iqbaal asal.

"Oohh, aku kira kenapa. Makannya kalo orang ngomong didengerin. Aku disini sayang" perempuan itu seperti nya masih sedikit kesal dengan sikap Iqbaal tadi.

Iqbaal mengerutkan keningnya, "Sayang? Kok manggilnya gitu?"

"Emang salah ya? Aku kan pacar kamu"

Astaga. Karena fikiran Iqbaal hanya tertuju pada perjodohan yang terjadi pada dirinya ia lupa bahwa telah memiliki kekasih.

"Kamu ngga mau ngakuin aku sebagai pacar kamu?"

"Bukan gitu Vanesha, akhir akhir ini aku emang lagi banyak fikiran. Tugas numpuk soalnya" Iqbaal menunjukkan cengiran khas agar Vanesha tidak marah.

"Kali ini aku maafin, tapi lain kali gak bakal aku maafin," ucap Vanesha dengan tegas. "Aku ada kelas nih, duluan ya" lalu setelah itu ia meninggalkan Iqbaal yang kembali melamun.

'gimana nih? Gue gamungkin tunangan kalo gue masih punya pacar'

Mungkin Iqbaal memang tidak setuju dengan perjodohan ini. Tapi ia tidak mau mengkhianati perempuan yang benar benar menyayanginya. Siapa lagi kalau bukan Vanesha.

☁☁☁

"Jadi gue harus gimana?" Iqbaal mengusap mukanya kasar. Ia benar benar pusing memikirkan semuanya.

Rafto yang mengerti keadaan sahabatnya ini hanya bisa menepuk nepuk pundak Iqbaal pelan.

"Lo lebih sayang Vanesha, atau ayah sama bunda?" Aldi bertanya kepada Iqbaal.

"Sayang gue ke Vanesha gak lebih dari sayang gue ke ayah bunda Di" ucap Iqbaal frustasi.

Dan kali ini Ojan mengambil kesimpulan bahwa, "Lo,harus,mutusin,Vanesha".

☁☁☁

Iqbaal meletakkan kacamata nya di nakas. Tugas yang diberikan oleh dosen nya tadi sama sekali tidak ia kerjakan. Ia masih bingung apakah ia harus mengakhiri hubungannya dengan Vanesha atau tidak.

"Putus, jangan, putus, jangan, putus, jangan"

Iqbaal berjalan ke arah balkon dan duduk disana. Cukup lama ia terdiam. Tapi sedetik kemudian ia kembali ke kamar dan mengambil handphone nya.

LINE

Raffyh (2)
•iye bawel
Vaneshaa (4)
•aleale read dong
Aldeh (1)
•besok ae
Steffizmr (1)
•tugas tadi gue kirim ya
Nadhifbslmh (3)
•sabar woe

»Vaneshaa
•sibuk ya?
•baaaal
•aleale read dong

Iqbaaldr
•maaf ya
•tadi aku ngerjain tugas

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang