24. Lelah

6.9K 726 25
                                    

Balik dari liburan, yaaaaaa back to reality dong. Iqbaal ngantor, (Namakamu) kuliah. Yha gitu. Kembali berkutat dengan semua berkas dan tugas. Belum lagi (Namakamu) harus beresin rumah dan ngelayanin suami juga. Pokoknya kalo kata Iqbaal the perfect wife deh.

Bruk

Shila meletakkan setumpuk buku dihadapan (Namakamu). Jangan ditanya lagi (Namakamu) terkejut atau tidak.

"Gila. Sebanyak ini tugas gue?"

Shila terkekeh. "Makannya rajin masuk kuliah. Lo mah dikit-dikit izin kalo ngga titip absen" cibirnya.

"Bakal begadang gue malem ini" rutuk (Namakamu).

"Suami lo pasti nemenin kok tenang aja" goda Shila.

"Mending kalo dia bantuin. Lah ini, cuma duduk doang terus tidur"

Shila tertawa renyah mendengar penuturan (Namakamu). "Sabar deh (Nam). Gue bantu doa biar tugas lo cepet selesai"

(Namakamu) hanya mengangguk singkat sebelum handphone nya berbunyi karena ada panggilan masuk dari Iqbaal.

"Halo?"

'Aku diparkiran'

"Oke. Tunggu bentar"

(Namakamu) memasukkan handphone bermerk iPhone tersebut ke dalam tasnya.

"Shila, gue duluan ya. Iqbaal udah jemput"

Shila mengangguk. "Take care (Nam)"

☁☁☁

Bug

(Namakamu) menutup pintu mobil setelah menghempaskan bokongnya di kursi depan.

"Gimana kuliahnya?" tanya Iqbaal sesaat setelah mobil melaju meninggalkan area kampus.

"Ya gitu. Tugas aku banyak banget" keluh (Namakamu).

Iqbaal tersenyum lalu melirik (Namakamu) sekilas. "Ngerasain kan gimana capenya"

(Namakamu) hanya mengangguk. "Kamu tumben jemput aku. Gaada kerjaan?"

"Hari ini aku cuma meeting aja. Pas selesai aku langsung jemput kamu"

"Balik ke kantor lagi?"

Iqbaal hanya menggeleng sebagai jawaban. Setengah jam kemudian mereka sampai di rumah. Waktu untuk beristirahat bagi Iqbaal. Tapi tidak untuk (Namakamu). Ia harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang istri.

Pukul dua siang, (Namakamu) baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah. Iqbaal yang kebetulan baru bangun tidur langsung turun ke bawah dan menemui (Namakamu) di dapur.

"(Nam)"

"Eh kamu. Makan siang dulu gih, maaf ya aku masaknya kesiangan" sesal (Namakamu).

Iqbaal tersenyum lalu mengelus kepala (Namakamu). "Ngga telat kok, masih bisa makan siang jam segini. Kamu juga belum makan 'kan?"

(Namakamu) mengangguk. "Tapi aku masih kenyang. Kamu aja makan duluan, aku mau lanjut ngerjain tugas dulu"

"No. Makan dulu baru kerjain tugas"

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang