19. Anniversary

7.3K 698 6
                                    

Untuk saat ini Iqbaal masih mengizinkan (Namakamu) pergi ke kampus. Dengan syarat tidak boleh terlalu memikirkan tugas yang diberikan dosen. Untung saja sekarang baru mulai liburan semester, itu artinya (Namakamu) bisa beristirahat di rumah.

"Kamu mau dirumah atau ikut aku?"

(Namakamu) yang sedang fokus dengan handphone nya segera menoleh ke arah Iqbaal. "Ikut kamu? Kemana?"

"Lusa ada acara peresmian cabang kantor di Singapore" jawab Iqbaal sambil merangkul (Namakamu).

"Aku ikut" rengek (Namakamu).

Iqbaal menatap (Namakamu) gemas. "Iya kan tadi aku ngajakin kamu sayang"

"Kapan berangkat?"

"Besok. Gausah packing ntar kamu capek"

(Namakamu) mengerutkan keningnya. "Ngga bawa baju?"

"Beli dong" jawab Iqbaal santai.

(Namakamu) mencibir. "Pemborosan ih"

Iqbaal terkekeh. "Kamu lupa? Kalo kita kesana pasti kerumah tante Vita. Baju kamu disana udah banyak sayang"

Tante Vita, kakak dari Lauren a.k.a mamanya (Namakamu).

"Hehe, lupa aku" ucap (Namakamu) cengengesan.

☁☁☁

(Namakamu) benar-benar merasa bosan. Pasalnya ia sama sekali tidak mengerti apa yang dari tadi Iqbaal bicarakan. Setelah acara peresmian tadi Iqbaal sengaja mengadakan acara makan-makan. Biar afdol katanya.

"Masih lama ngga Baal?"

Iqbaal yang sedang berbicara dengan relasi bisnisnya menengok. "Sebentar lagi kok, tunggu ya"

(Namakamu) hanya mengangguk. Sebenarnya ia lelah karena acara ini sudah dimulai dari pukul 9 pagi tadi sampai sekarang.

"(Namakamu) kan?"

Karena merasa namanya disebut (Namakamu) menengok ke arah sumber suara. Saat itu juga wajah (Namakamu) menegang. Mengingat seseorang yang memanggilnya tadi, adalah seseorang yang berasal dari masa lalunya.

"Maaf. Mungkin anda salah orang"

'(Namakamu) come on, jangan halu' batin (Namakamu) berucap.

Sebenarnya setelah acara peresmian selesai Iqbaal ingin langsung mengajak (Namakamu) keliling Singapore. Tapi melihat wajah (Namakamu) yang sudah pucat Iqbaal harus mengurungkan niatnya.

"Kamu pasti cape seharian nungguin aku, maaf ya" ucap Iqbaal merasa bersalah.

"Gapapa. Jangan ngerasa bersalah gitu lah"

Iqbaal memproutkan bibirnya dan menurut (Namakamu) itu sangat lucu. "Lain kali aku ga ajak kamu ke acara kayak gitu deh"

(Namakamu) hanya menganggukan kepalanya. Iqbaal kembali berucap, "Kamu tidur sekarang, jangan sampe baby sama mommy nya kecapean"

Iqbaal mengecup kening (Namakamu) sebentar. Setelah itu ia menarik selimut sampai dada (Namakamu). Karna benar-benar merasa lelah akhirnya (Namakamu) terlelap.

23.55 pm

Malam-malam seperti ini (Namakamu) terbangun. Ia merasa kerongkongannya sangat kering. (Namakamu) menengok ke sebelah, gelasnya kosong. Dengan sangat terpaksa ia membangunkan Iqbaal sekarang.

"Iqbaal bangun" panggil (Namakamu) pelan.

Tidak seperti biasanya, kali ini Iqbaal langsung terbangun. "Kenapa sayang?"

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang