3. Ternyata dia

10.8K 870 15
                                        

Iqbaal mengetuk meja di hadapannya berkali-kali. Sudah tiga puluh menit ia menunggu tapi calon tunangannya itu belum juga datang.

"Lama banget deh dateng nya"

"Mungkin mereka kejebak macet Le, sabar dong" Teh Ody menatap Iqbaal yang sedang kesal.

"Ada yang gak sabar nih mau ketemu calon" Bunda menyenggol lengan Iqbaal.

"Bunda apaan deh"

"Kamu itu kaya anak muda lagi kasmaran" kini ayah menimpali.

'ngga bunda ngga ayah sama aja perasaan'

Kedatangan tiga orang manusia membuat lamunan Iqbaal terhenti. Ternyata yang datang adalah calon tunangannya bersama kedua orang tuanya. Bunda menyambut mereka dengan ramah. Dan hal pertama yang dilakukan ibu-ibu jika bertemu adalah.. You know lah ya.

"Duh padahal udah berangkat 1 jam yang lalu, tapi macet jeng"

"Iya jeng, biasa macet mah. Ini nih, Iqbaal nya udah gak sabar" Bunda mengatakan kalimat tersebut dan berhasil membuat Iqbaal membulatkan matanya.

'bunda apa apaan sih, malu gue elah'

"Ini tante Lauren sama om Farhan, salaman dulu gih" Ayah berkata kepada Iqbaal.

Iqbaal berdiri untuk bersalaman dengan kedua orang tua calon-nya ini. Setelah itu ia kembali ke tempat semula.

"Kenalin Baal, ini anak tante namanya..."

"(Namakamu) Aleana Shakira" ucap gadis itu memperkenalkan diri.

Iqbaal mengulurkan tangannya bermaksud untuk mengajaknya berkenalan. "Iqbaal Dhiafakhri"

(Namakamu) tersenyum ke arah Iqbaal. Sedangkan Iqbaal gugup sendiri melihat senyum (Namakamu) yang menurutnya begitu manis.

"Om tebak Iqbaal pasti cocok dengan (Namakamu)" om Farhan menepuk pundak Iqbaal pelan.

Iqbaal tersenyum paksa. "Iya om, semoga aku sama (Namakamu) cocok"

"Jadi gimana? Kapan acara tunangan dilaksanakan?"

Dan seterusnya. Setelah perkenalan itu Iqbaal lebih banyak diam. Jika ditanya oleh om Farhan atau tante Lauren ia hanya menjawab 'iya', 'terserah' atau hanya dengan anggukan. Obrolan ini membuat nya benar benar merasa bosan.

☁☁☁

"Serius? Jadi minggu depan lo tunangan" Aldi terkejut mendengar pernyataan Iqbaal barusan.

"Serius lah yakali gue becanda"

"Gimana calonnya? Cantik ga?" kali ini giliran Ojan bertanya.

"Gue aduin sama Namira mampus lo" Iqbaal menatap Ojan dengan mata elangnya.

"Biasa aja kali, gue cuma nanya. Gamungkin dong gue ngambil calon tunangan lo. Kenal aja kaga" Ojan tertawa ringan.

Tiba-tiba Salsha, Steffi dan Laras datang. Mereka langsung duduk bergabung dengan Iqbaal cs.

"Demi apa Baal lo mau tunangan?" Salsha langsung menembak Iqbaal dengan pertanyaan nya.

"Ssst, jangan keras keras. Yang tau masalah ini cuma lo lo lo yang ada disini" jari telunjuk Iqbaal bergantian menunjuk ke enam sahabatnya.

Laras tampak berfikir sejenak sebelum akhirnya ia juga bertanya. "Terus... Vanesha gimana?"

"Udah gue putusin" jawab Iqbaal santai.

Love [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang