Brak
"Anjing emang" Aldi mengumpat sambil menggebrak meja.
Rafto mengepalkan tangannya begitu mendengar cerita Iqbaal. "Bangsat. Awas kalo gue ketemu sama dia"
"Maunya apasih? Kurang ajar emang. Setan" tambah Fauzan.
Iqbaal menatap lurus kedepan. "Seumur hidup baru sekali gue ketemu sama orang bego kaya gitu"
Buset. Sumpah serapah keluar semua eta:"
Bianca menatap tajam Aldi. "Kesel boleh Di, tapi omongan nya itu loh. Ada Alika sama Keyra disini"
Aldi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf Bi, habisnya aku kesel"
Namira masih terdiam. "Sumpah Vanesha sejahat itu? Ga nyangka gue" ujarnya kemudian.
"Tapi dia pinter mainin drama ini. Bahkan selama tujuh tahun kita sama sekali nggak sadar" timpal Rafto.
Iqbaal mengelas napas. "Bahkan gue gak pernah kepikiran sama sekali. Gue selalu mikir kejadian yang terjadi sama (Namakamu) itu musibah, bukan disengaja"
Mereka semua terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Mama, aku au ama tante (Namakamu)" ucap Keyra tiba-tiba.
(Namakamu) yang tadinya melamun, tersentak begitu mendengar permintaan Keyra. Refleks (Namakamu) berkata,
"Tangan tante lagi sakit sayang, maaf ya"
Namira semakin merasa tidak enak dengan (Namakamu). Semua tau sebenarnya itu hanya alasan. Jujur (Namakamu) ingin menggendong Keyra, tapi disisi lain ia juga masih terlalu takut.
Melihat Keyra yang sebentar lagi akan menangis, (Namakamu) berpura-pura sibuk memainkan handphone-nya.
"(Namakamu), gendong Keyra ya. Kasian dia mau nangis" pinta Namira.
(Namakamu) menoleh. "Mungkin dia haus jadi--"
"Maaf. Gue gaada maksud nyakitin hati lo (Nam), gue gak sengaja" ucap Namira tulus.
(Namakamu) yang masih ragu akhirnya menengok ke arah Iqbaal. "Baal?"
Iqbaal tersenyum, lalu mengangguk.
"Mau kan?" tanya Namira lagi.
(Namakamu) mengulurkan tangannya untuk mengambil Keyra dari pangkuan Namira. Keyra yang tadinya hampir menangis, langsung tersenyum saat digendong (Namakamu).
☁☁☁
Hari ini Iqbaal dan (Namakamu) berencana akan pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasil tes lab (Namakamu).
"Kamu ga percayaan sih. Kan udah dibilang aku baik-baik aja"
Iqbaal mengangguk lalu mengambil kertas hasil tes. "Aku baru percaya kalo ada hasilnya kaya gini"
"Terserah kamu deh, aku mah nurut sama suami"
"Makin sayang jangan?"
(Namakamu) memutar kedua bola matanya. "Ngga kreatif ih, malah ngikutin Dilan"
"Suka-suka dong. Aku kan kembarannya Dilan"
Tiba-tiba (Namakamu) terdiam. Iqbaal yang merasa aneh akhirnya ikut melihat ke arah pandangan (Namakamu).
"Kita pulang sekarang (Nam)"
Tapi terlambat, seseorang itu terlebih dulu mencekal lengan (Namakamu).
"Apalagi sih Sha? Lepasin" (Namakamu) berusaha memberontak. Namun usahanya sia-sia karena tenaga Vanesha lebih besar.
"Long time no see ya" ucap Vanesha dengan senyum sinisnya. "Oh iya kebetulan banget kita ketemu disini. Gue mau ngasih kabar bahagia nih"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love [IDR]
FanfictionSefruit cerita yang tidak direncanakan. 1st published January 22, 2018.