Misca pov
Akhirnya impian aku buat bisa kenal sama kak Arin terkabul juga.
Sekarang aku sudah duduk dikelas. Hari ini aku semangat ke sekolah lebih awal. Di kelas ku jelas masih jam begini mana ada yang mau datang. Aku memasang earphone di telingaku sambil mendengarkan lagu "Tuhan jaga dia"
Tuhan jaga dia
Jaga hati dan cintanya untukku
Karna ku slalu menunggumu
Sampai akhir hayat iniSaat asik mendengarkan lagu tiba tiba ada orang yang mencabut earphoneku.
"Pagi Miscacuuu" yap! Siapa lagi bukan si Syifa.
"Pagi juga syifa, tapi lo gangguin gue tau gak" ucapku kesel
"Ihh kan aku cuma mau ngucapin selamat pagi, dari tadi di panggilin gak nyaut-nyaut ya udah aku cabut aja earphonenya" ucap syifa tak kesal dariku.
"Hehehe sorry deh syif, gue tadi lagi asik dengar lagu jadi reflek aja tiba-tiba" alasanku sambil senyum berharap syifa gak ngambek.
"Alesann!" mampus syifanya udah ngambek berarti gue gak bakal dapat jatah nih. Maksudnya jatah sarapan gue wkwkw.
"Yaa Syifa, gue minta maaf deh, aduh perut gue sakit banget nih" ucapku pura-pura sambil memegang perutku
"Kalau mau makan bilang aja! gausah pura pura kek gitu!" ucapnya sambil mengeluarkan bekal dan menaruh didepan mejaku. Setelah itu syifa kembali cuek.
Aku hanya menatap bekal yang diberikan syifa tanpa berniat untuk memakannya.
"Kenapa gak dimakan?" tanya syifa tapi aku hanya menggelengkan kepala.
"Isshh lama deh. Biar aku suapin aja" ucap syifa membukanya makannya dan mulai menyuapiku.
"Buka mulutnya Misca!" kata syifa melotot yang melihatku sedaritadi tak mau membuka mulut.
"Gue malas makan kalau lo gak mau maafin gue" ucapku sambil menampakkan wajah yang sedih. Padahal mah cuma akting doang wkwkw.
"Iya aku maafin, makanya lain kali jangan bentak gue, gue gak suka!" ucap syifa yang kemudian mulai menyuapiku.
Setelah makan, akhirnya pak guru datang dan memulai pelajaran.
Teng
Akhirnya bel juga.
"Misca kantin yuk" ucap syifa sambil menggandeng tanganku.
"Sorry syif, gue mau ke kantin nyari buku dulu, lo sama Dina aja" ucapku yang kemudian memanggil Dina. Untung aja Dina siap nemenin syifa.
Saat ini aku sedang membaca buku di perpus. Biasalah belajar buat persiapan ulangan.
"Misca" seseorang memanggilku dan memegang pundakku. Aku langsung berbalik.
"Kak Arin. Ngapain kak?" tanyaku
"Lagi cari referensi sih buat ngerjain tugas" ucapnya dan aku banya mengangguk.
"Kalau kamu ngapain?"tanya kak Arin
"Lagi belajar aja buat persiapan ulangan" ucapku
"Rajin amat kamu, kan ulangannya masih sebulan lagi" ucap kak Arin sambil tertawa.
"Tapi kan persiapan kak biar bisa dapat nilai yang bagus" ucapku tersenyum.
"Iya deh yang rajin belajar" ucap kak Arin dengan senyumnya yang begitu manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta terlambat (Gxg)
Teen Fictionjangan sia-siain orang yang tulus mencintaimu karena belum tentu kamu akan mendapat orang yang begitu tulus seperti DIA.