konflik

3.4K 230 8
                                    

Misca pov

Hari ini aku pergi sekolah sendiri tanpa jemputan apapun. Bukan karena gak ada yang jemput tapi emang aku sendiri yang nyuruh mereka gak usah jemput. Yap! Siapa lagi kalau bukan Syifa dan kak Siska.

Saat aku berjalan lewat koridor, aku melihat kak Arin yang sepertinya baru datang juga. Aku samperin ah.

"Pagi kak Arin" ucapku sambil tersenyum.

Kak Arin hanya melirikku sekilas, dan kemudian berjalan pergi.
Kenapa dengan kak Arin? Kok juteknya balik lagi.

Aku langsung berlari mengejar kak Arin.

"Kak tunggu kak" ucapku sambil ngos-ngosan.

"Cepat amat jalannya kak" ucapku tapi kak Arin masih terus berjalan.
Aku dengan cepat langsung memegang tangan kak Arin.
Mata kak Arin langsung melihat tangannya yang aku pegang.

"Eh sorry sorry" ucapku kemudian melepaskan tangan kak Arin.

Kak Arin masih menatapku tanpa ekspresi, lebih tepatnya sih datar banget.

"Gak usah ngikutin gue!!" ucap kak Arin datar dan tajam. Setelah itu berjalan pergi meninggalkanku. Baru aku mau mengejar, seseorang sudah menahan tanganku.

"Kak Siska" ucapku melihat seseorang itu adalah kak Siska.

"Pagi misca sayang" ucap kak Siska menyapaku. Tapi aku tak meghiraukan, aku masih menatap punggung seseorang yang sudah pergi jauh.

"Misca, aku nanya loh kok kamu gak jawab sih" ucap kak Siska berbicara dengan nada manjanya yang buatku aku mual sumpah!.

"Kak bentar lagi bel, aku ke kelas duluan ya kak, bye" ucapku dan langsung berjalan pergi menuju kelas.

Sampai dikelas aku masih memikirkan kak Arin. Kenapa tiba-tiba jadi cuek gitu?? Ditambah lagi kayak ngehindar gitu. Salahku apa.

"Wouyy miscacuuuuuuu" teriak syifa dengan suara cemprengnya tepat di telingaku.

"Astaga syifa gak usah pake teriak juga, lo pegang gue aja gue udah rasa" ucapku kesal sama syifa. Habisnya dia pake teriak-teriak aja.

"Habisnya masih pagi udah melamun aja" ucap syifa.

"Siapa yang ngelamun?? Biasa aja kok, cuma lagi mikir doang" kataku berbohong.

Baru juga syifa ingin berbicara lagi tetapi pak guru sudah datang. Syukurlah.

"Oke selamat pagi anak-anak" ucap pak guru. Dan mulailah pelajaran kimia kami.

**

Arin pov

Hari ini aku berusaha supaya bisa jutek sama misca. Seperti awal pertemuan kita dulu.

Saat Misca menyapaku, aku sama sekali tidak membalas sapaannya. Jujur saja sebenarnya aku mau membalas sapaannya tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi diri aku juga.

Saat istirahat, aku dan nisa pergi ke kantin. Saat aku duduk di bangku kantin sambil menunggu nisa yang lagi pesan, tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk didepanku. Aku langsung melihat siapa orang itu dan ternyata dia adalah Misca. Oh tuhan!!

"Hai kak Arin" ucap misca yang didepanku.

Tapi aku sama sekali tidak berniat membalasnya. Aku masih pura-pura tidak melihatnya.

"Kak Rin, kenapa tiba-tiba jutek sih?? Kalau aku salah aku minta maaf" ucap misca dengan wajah yang sedih.

"Apasih ganggu orang aja, bikin gue jadi kenyang tau gak" ucapku dan kemudian berjalan pergi. Jadi gak mood buat makan.

Cinta terlambat (Gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang