Arin pov
Setelah pulang sekolah aku langsung menemui Revan yang sudah menungguku di depan gerbang. Revan mengajakku untuk singgah di restoran untuk makan siang.
Saat kami memasuki restoran pandanganku tertuju pada dua orang. Yang satunya aku tau itu Siska tapi yang balik belakang itu aku gak tau siapa. Jadi kuputuskan untuk menghampiri mereka."Sayang kamu duluan aja duduknya, aku mau ke Siska bentar ya disitu" aku menunjukkan arah pandanganku pada Bangku yang di duduk siska dan Revan hanya menganggukkan kepala.
Aku memanggil Siska sambil melambaikan tangan. Tiba tiba keduanya berbalik dan aku terkejut melihat siapa yang bersama Siska.
Aku melangkah menuju bangku tepat disamping cewek apes itu."Hai Sis kamu ngapain disini?" tanyaku basa basi pada Siska.
"Ya makanlah Rin mau ngapain lagi coba" ucap Siska
"Oh sama siapa kesini?" tanyaku pura pura tidak tau.
"Rin gak mungkin kan kamu gak lihat aku disini sama siapa?"ucap Siska yang tampak sedikit kesal.
"Owh kamu sama si cewek caper ini toh, cuma mau bilang hati hati aja jangan sampe kamu kena apes" ucapku dan kulihat si cewek caper ini langsung berdiri dari duduknya. Kulihat Siska mencoba menahannya untuk pergi tapi kayaknya si cewek caper itu tetap ingin pergi. Dan akhirnya Siska pasrah melihat dia sudah pergi.
Siska balik menatapku dengan tatapannya yang tajam."Lo KETERLALUAN Rin" ucap Siska dengan menekankan kata "keterlaluan".
"Kok lo jadi marah sama gue, dia pergikan atas kemauannya dia sendiri" ucapku tak kalah sewot.
"Ya jelaslah lo yang salah, ngehina orang sembarangan, lo pikir lo yang paling benar jadi asal judge orang ha!" ucap Siska yang nyolot.
PlakkKK
Aku menampar Siska yang udah bicara keterlaluan.
"Lo siapa seenaknya nampar gue ha!" siska langsung mengangkat tangan kanannya untuk balik menamparku.
Tapi sebelum tangannya mengenai pipiku, Revan datang menahan tangan Siska."Lepasin Revan" ucap Siska memberontak dan akhirnya Revan melepaskan tangan Siska.
"Gue gak mau kenal lo lagi dan kita bukan SAHABAT lagi" ucap Siska lantang. Aku hanya meneteskan air mata mendengar kata kata Siska.
"Siska maafin aku" ucapku sambil menahan Siska tapi langsung ditepis kasar. Aku hanya bisa melihat punggung Siska yang sudah pergi meninggalkanku.
"Sayang kamu sabar ya, mungkin Siska lagi emosi"ucap Revan menciba menenangkanku.
"Rev bawa gue pulang" ucapku sambil sesegukkan.
"Yaudah ayuk aku antar pulang" ucap Revan sambil membawaku menuju mobilnya.
**
Setelah sampe dirumah aku langsung masuk ke rumah tanpa mengucapkan satu katapun untuk Revan. Karena aku benar benar ingin sendiri saat ini.
Aku masuk ke kamarku dan langsung berbaring ditempat tidur sambil menangis.Semua ini gara gara dia si cewek apes itu. AKU BENCI DIA. Batinku.
**
Mischa pov
Tok tokk tokkk
Kudengar suara ketukan di pintu kamar kosku. Aku bangun dan membuka pintu. Aku masih mengucek ngucek mataku untuk melihat siapa yang ada didepanku.
"Astaga Mischaaa" teriak syifa
"Gak usah teriak teriak syifa ini kosan" ucapku
"Katanya tadi mau jalan, kenapa masih pake seragam trus baru bangun lagi" ucap syifa cerewet
"Iya maaf tadi pulang sekolah langsung ketiduran" ucapku jujur.
"Udah makan?" tanya syifa dan aku hanya menggeleng.
"Yaudah buruan mandi trus kita cabut cari makan" mendengar perkataan syifa, aku langsung bergegas mandi dan siap siap.
"Udah ayuk jalan" ucapku pada syifa dan syifa hanya bengong melihatku.
"Keren" lirih syifa pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.
"Aku tau aku keren tapi gak usah terpesona sampe gak ngedip kek gitu juga" ucapku pd.
"Isshh nyebelin, udah ayuk jalan" ucap syifa sambil menarikku menuju mobilnya.
"Kamu yang bawa ya" ucap syifa sambil menyodorkan kunci mati mobilnya.
"Sekarang kita mau kemana syif?" tanyaku pada syifa.
"Cari makan dulu deh kan kamu belum makan" ucap syifa dan aku langsung menancap gas.
Sekarang kami sudah singgah di restoran seafood. Padahal sebenarnya aku pengen makan dipinggir jalan tapi syifa memaksaku untuk ke restoran seafood.
"Kamu pesan apa?" tanya syifa padaku.
"Terserah kamu aja deh" ucapku
"Oke kalau gitu pesan udang asam manis, cumi bakar, sate gurita, sama sop kepiting trus minumnya es kelapa muda 2 sama air putihnya juga 2" ucap syifa panjang lebar. Nih anak lapar, doyan atau rakus sih banyak benar makannya.
"Banyak banget syif" ucapku
"Kan buat kamu juga" ucap syifa.
Setelah lama menunggu akhirnya makanan kami datang juga. Aku dan syifa langsung memakan semua makanannya.
"Akhirnya kenyang juga" ucapku
"Pelayan" panggil syifa pada pelayan
"Berapa mbak?" tanya syifa
"Semuanya jadi 865.000"
"Ini mbak makasih ya" ucap syifa dan langsung menggandengku keluar.
"Tuh kan syifa aku bilang juga apa direstoran itu harganya mahal banget" ucapku menceramahi Syifa.
"Issh kamu nih masalah harga mah gak masalah yang penting itu bersih trus sehat" ucap syifa tak mau kalah.
"Yaudah sekarang kita langsung pulang atau mau kemana lagi syif?" tanyaku pada syifa.
"Pulang aja deh besokkan sekolah" ucap syifa.
Akhirnya aku sampai di kosku.
"Hati hati syif, sampe ketemu besok ya dan makasih traktirannya" ucapku pada syifa sambil melambaikan tangan. Aku masuk ke kos dan ganti baju sekalian langsung tepar. Hari ini walaupun ada masalah tadi siang tapi berkat syifa aku jadi melupakan semuanya. Mending aku tanyain syifa udah nyampe atau belum.
Syifa udah nyampe rumah belum?
Nih baru sampe
Oke makasih ya buat hari ini, good night syifa😘
Good night too Mischacuuu😘😘😘
Setelah membaca pesan terakhir dari Syifa aku langsung terbang ke alam mimpi alias tidur.
================================
Segini dulu ceritanya, jangan lupa voment ya😉. Jangan jadi silent reader!😂. Masih mau lanjut nih cerita gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta terlambat (Gxg)
Fiksi Remajajangan sia-siain orang yang tulus mencintaimu karena belum tentu kamu akan mendapat orang yang begitu tulus seperti DIA.