Ada apa dengan Syifa??

1.7K 97 33
                                    

Arin pov

Sejak saat itu aku benar benar dibawah pergi sama papa untuk balik ke London. Padahal baru kemarin aku membuat kisah yang baru bersama dia, orang yang aku cinta. Bahkan bahagia kami hanya sesaat. Hahaa takdir benar benar mempermainkan kami.

**
Sudah setahun aku pergi tanpa ninggalin jejak apapun. Papa membatasi semua akses ku. Duniaku benar benar hancur sekarang. Tak ada lagi semangat untuk ku menjalani hari hari tanpa dia. Kalau bukan saja kak megan yang selalu menyemangatiku mungkin aku tidak akan meneruskan kuliahku disini.

Tok tok tok

"masuk" ucapku

"Arin kok kamu kek gini sih, muka kamu pucat banget" ucap kak Megan

"Kak megan" ucap gue masih belum menyangka kalo dia datang. Langsung saja aku memeluknya.

"Rin, kok nangis" tanya kak megan sambil menenangkanku.

"Kak aku gak suka disini, aku pengen balik ke Indonesia hiks" ucap gue yang tidak bisa lagi menahan air mataku

"Kamu bentar lagi lulus rin, kamu harus tetap semangat nyelesaiin ini, kamu pasti bisa, demi dia. Papa kamu janji akan membawa kamu ke Indonesia jika kamu sudah lulus" ucap kak Megan

"se..serius kak?" tanyaku

"iyaa kemarin aku sempet denger obrolan papaku sama papa kamu, katanya kamu yang nanti akan megang perusahaan yang ada di indonesia" ucap kak Megan

"yaudah kak aku akan semangatt buat nyelesaiin kuliah aku secepatnya" ucapku

"nahh gitu dong, sekarang jangan sedih lagi" ucap Kak Megan

"kak Megan kesini ngapain? Emang udah gak ada kerjaan?" tanyaku

"Aku kesini cuma mau lihat sepupu aku, ini juga karna permintaan papa kamu. Katanya semenjak saat itu kamu udah berubah jadi Arin yang lebih pendiem dan gak banyak ngomong" ucap kak Megan dan aku malah ketawa.

**
Misca pov

Jangan ada yang ingatkan gue tentang kejadian itu. Kejadian yang dimana membuat gue sakitt banget. Sampai sekarang kalau ingat kejadian itu masih ngerasain sakit banget. Dia yang dulunya berjanji bersama malah dia yang pergi ninggalin tanpa jejak.
Ternyata benar cinta itu datang dengan dua rasa, rasa bahagia dan sakit. Bahagia saat lu bisa sama orang yang lu cinta. Dan sakit saat lu gak bisa bersama orang yang lu cinta.
Bagi gue mending diputusin terang terangan daripada ninggalin tiba tiba tanpa jejak tapi masih dalam status pacaran. Itu sakitnya lebih dalam.

Kenapa jadi kaya curhat wkwk.

Skip.

Hari hari aku lalui tanpa dia. Setiap waktuku selalu ada syifa. Dia selalu memberiku semangat untuk tidak larut dalam kesedihan. Oh iya syifa sudah tau hubunganku dengan Kak Arin. Aku juga sudah menceritakan semuanya ke dia. Dan kalian tau syifa yang sekarang tidak seperti yang dulu. Dia sekarang lebih dewasa walaupun kadang juga dia kembali manja. Soal perasaan syifa kepadaku, aku sama skali tidak menolak. Dia sahabatku, aku tidak mau menyakitinya. Aku juga sudah berjanji pada papa nya akan selalu menjaganya. Saat itu dia mengungkapkan perasaannya untuk yang kedua kalinya.

Flashback.

"Misca, maaf karena aku belum bisa hilangin perasaan ini. Aku tau hati kamu udah dibawa pergi sama kak Arin. Begitupun juga hati kamu yang sudah diisi oleh kak Arin. Aku tidak memaksa untuk kamu menjadi milikku. Tapi biarkan aku mencintaimu sampai nanti rasa ini hilang dengan sendiri. Tapi jika suatu saat rasa ini tidak hilang, aku janji, aku yang akan pergi dari hidup kamu" ucapan syifa begitu kena dihati gue. Lihat dia benar benar sudah dewasa. Aku langsung memeluknya.

Cinta terlambat (Gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang