Part 3

22.6K 1.1K 39
                                    

..........

"Kak Rax,yuhuuu kakak dimana" teriak Rux menggema.

"Berisik Ruru, apaan sih teriak-teriak" ucap rax menemui adiknya.

"Hehehe, kak jalan-jalan yuk, aku bosan" jawab rux mengelayut manja di lengan Rax.

"Kakak sibuk Ruru" seketika rux memanyunkan bibirnya karena jawaban kakaknya yang menolak ajakan nya.

"Sekarang kak Rax, sudah tidak sayang ruru lagi, apa kesibukan kakak lebih penting dari ruru" mata rux sudah berkaca-kaca, rax yang melihat Rux ingin menangis langsung memeluknya dan mencium pucuk kepala adiknya.

"Baiklah little girl, kakak akan menemani mu, jangan sedih ya" ucapan rax membuat rux tersenyum senang.

"Ahhh makin sayang sama kak rax" ucap rux dan mencium pipi rax.

"Ayo kita berangkat"rux mengandeng lengan rax dan keluar dari rumah mereka, ketika rux akan  membuka handle pintu, tiba-tiba sosok Rex dan Rix muncul didepan pintu utama.

"Mau kemana"tanya Rex menaikan sebelah alisnya.

"Mau jalan" jawab rux sambil tersenyum.

"Kemana"

"Ihh kak rex apaan sih, ruru kan jalan-jalan nya sama kak rax, kenapa banyak tanya sih" ucap rux kesal karena rex seakan mengintrogasinya.

"Kakak ikut" ucapan rex membuat rux memanyunkan bibirnya, pasti akan selalu seperti ini, ketiga kakaknya akan selalu ikut kemana pun ia pergi.

"Tapi kak biar ru-"

"Tidak ada penolakan" kali ini rix lah yang memotong ucapan sang adik.

"Ok fine"

Rex, Rux, Rix, dan Rax menjadi sorotan mata yang memandang mereka, saat ini mereka sedang berada di mall terkenal di amerika. Ini lah yang tak disukai rux jika ia akan menjadi sorotan pengunjung mall.
Apalagi saat rex merangkul pinggang rux dengan possesive.

Jika saja tak ada yang mengetahui jika mereka adalah kakak beradik, mereka pasti sudah menjadi sepasang kekasih.

"Kak rex, tidak bisa kah kau melepaskan tanganmu, nanti orang-orang mengira aku ini kekasihmu" ucap rux mendengus kesal.

"Biarkan saja" jawab rex singkat.

"Ruru mau beli baju disana, kalian tunggu disini saja oke"ucap rux dengan nada tak mau dibantah.

"Baiklah little girl, jangan lama-lama, kami akan menunggu mu di cafe itu" jawab Rax, sambil menunjuk sebuah cafe dekat dengan toko yang akan dikunjungi rux.

Rux Berjalan memasuki toko pakaian setelah melihat ketiga kakaknya menjauh, Saat rux sedang asik memilih pakaian, ia melihat sebuah dress yang mengambil perhatiannya, saat ingin mengambilnya sebuah tangan juga ingin mengambilnya, saat rux menoleh seorang wanita dewasa cantik mungkin usianya sekitar 25 tahunan.

"Ini milikku" ucap wanita dewasa itu.

"Tapi Ruru yang pertama melihatnya" jawab rux tak mau kalah.

"Ehh bocah ingusan, aku yang pertama melihatnya dan kau tidak akan mampu membelinya. "Ucapan wanita itu membuat rux kesal.

"Siapa bilang ruru mampu kok membelinya,"

"Tidak perlu sok mampu gadis kecil, pergilah, sebaiknya kau membeli pakaian ke tempat yang murah saja, kau tidak pantas berada disini" ucap wanita itu merendahkan rux karena melihat pakaian sederhana yang dipakai rux.

"Tapi Ruru mau in-"

"Ada apa ini" ucapan rux rerpotong oleh seorang pria tampan dengan pakaian casualnya, Rux menoleh dan menatap pria itu tanpa berkedip,
Sedangkan pria itu pun dalam beberapa menit menatap Rux dengan tatapan tak dapat diartikan.

"Honey, aku mau dress ini" ucap wanita itu membuyarkan lamunan rux dan priq tampan itu.

"Tapi Ruru yang pertama melihatnya" jawab ruru kesal.

"Honey, lihatlah gadis kecil ini, apa pantas dia memakai dress mahal ini, lihat saja pakaian nya sekarang, sederhana. " ucapan wanita membuat rux semakin kesal.

"Memang baju ruru sederhana, akan tetapi baju sederhana ini dapat menutupi tubuh ruru, bukan seperti baju mahal anda yang memperlihatkan buah dada anda ingin keluar" balas rux menatap wanita itu dengan tajam.

"Kau"geram wanita itu

Sedangkan pria itu diam-diam menarik sudut bibirnya tersenyum,ia mengakui jika rux sangat menarik.

"Apa...  buah dada anda itu diibaratnya seperti iklan diindonesia sampai tumpeh-tumpeh karena buah dada anda akan mau tumpah dari sarangnya, lagi pula pakaian anda itu sudah seperti jalang" ucap rux menirukan iklan indonesia yang pernah ia lihat sewaktu berkunjung di tempat kelahiran mommynya.

Pria tampan itu melongo karena ucapan ngawur rux yang sama sekali tak ia mengerti.

"Kau, kau menghinaku hah, akan ku beri pelajaran kau" wanita itu hendak melayangkan tangannya untuk menampar rux, sebelum itu terjadi tangan wanita itu hanya menampar angin, karena rux sudah tak berada di posisinya.

Saat ini rux sudah berada didalam pelukan seorang pria tampan, pria itu menatap tajam kearah wanita dewasa itu, siapa lagi jika bukan Rex. Bukan hanya rex, rix dan rax pun sama keduanya mengepalkan kedua tangan mereka karena menahan emosi.

Bagaimana mereka tidak emosi melihat adik kesayangan mereka hampir disakiti oleh orang lain.

"Beraninya kau ingin melayangkan tangan mu kepada adik ku" ucap rix dan langsung menampar wanita itu tanpa bersalah.

Wanita itu meringis kesakitan dan juga terkejut, bukan karena tamparan melainkan ia terkejut melihat ketiga pangeran cousman dihadapannya.

Rex menatap tajam kearah pria tampan yang berada dihadapan nya, rex masih memeluk adinya erat, rex mengenal pria yang dihadapannya seorang trillionare asal brazil dan Arab yang bernama  Philippe Countinho yang berusia 26 tahun.

Saat ini pria itu hanya menatap kearah Rux yang dipeluk Rex, tak mempedulikan wanita di sebelahnya, entah mengapa ada rasa tak rela melihat Rux dipeluk pria lain saat ini.

............

Makasih ya uda baca cerita dari Mei.

Jangan lupa vote,  commetnya ya dan pendapatnya

The Brother's Possesive(SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang