(+) (+) (+)
Saat ini Rux sangat kesal dengan ketiga kakaknya, bagaimana tidak, Ketiga kakaknya tak ada satupun yang mau diajak jalan-jalan, biasanya jika sedang hari libur, kawajiban Ketiga kakaknya mengajaknya jalan-jalan.
Akan tetapi sekarang, rak ada satupun yang mau menamaninya dan alasan ketiga kakaknya adalah Ruru maafkan kakak, kakak tidak bisa menemani mu, seluruh badan kakak sangat lelah mengurus perusahaan daddy.
Itulah alasan ketiga kakaknya, yang semakin membuat Rux kesal adalah, bagaimana bisa ketiga kakaknya memiliki alasan yang sama, apa mereka sedang bersekongkol tidak mau menemani dirinya.
Dengan bermodalkan nekat, Rux keluar dari istana cousman, ia tak mengendarai mobil mewahnya, karena ia tak suka jika menjadi sorotan orang-orang, Rux lebih memilih menaiku taksi yang sudah ia pesan sebelumnya.
Dan disinilah Rux ia sedang berjalan-jalan menyusuri luasnya mall terkenal di amerika itu, Rux kemall bukan untuk membeli pakaian mahal, dan barang-barang mahal.
Rux ke mall hanya membeli ice cream dan sesekali ia akan bermain di time zone, Rux senang saat memasukkan bola-bola basket kedalam ring, setelah puas dan ice creamnya habis, Rux kembali membelinya.
Tanpa ia sadari sedari tadi Ada sepasang mata yang selalu mengawasinya, pria itu tersenyum simpul melihat betapa bahagianya rux hanya dengan memakan ice crean vanilla nya.
Bugh
"Maaf tuan, rux tidak sengaja" ucap rux pada pria yang tak sengaja ia tabrak.
"Apa kau tak memiliki mata, jalan itu pake mata, bodoh" ucap pria itu membebtak Rux.
Rux mulai takut, ia tak pernah dibentak oleh siapapun, dan saat ini ada yang membentaknya membuat Rux menundukkan kepalanya tak berani menatap pria itu.
"Ma.. Maaf kab rux, rux tak sengaja" ucap rux hampir menangis.
"Das-"
"Ada apa" tiba-tiba seorang pria tampan memotong ucapan pria yang membentak rux.
"Bocah bodoh ini menabrakku dan ice creamnya mengenai pakaian mahalku" jawab pria itu angkuh.
Sedangkan pria yang baru datang itu mengepalkan kedua tangannya karena ucapan pria itu tentang Rux.
"Iya dia memang bodoh, akan tetapi kau lah yang lebih bodoh, ini sebagai ganti pakaian mu yang kotor" ucap pria pria itu memberikan cek kepada orang itu, lalu tanpa mengatakan apapun pria itu pergi meninggalkan rux dan pria yang menolong rux.
"Ter-" ucapan rux terhenti karena ia baru sadar jika pria yang menolongnya adalah pria yang waktu itu iya temui di mall bersama seorang wanita.
"Kau.. " ucap Rux menunjuk kearah pria itu.
"Philippe Countinho" ucap pria itu cepat.
"Rux, nama saya rux, dan terimakasih atas bantuanya mr. Countinho" seru Rux mempeekenalkan namanya, akan tetapi ia tak mengatakan nama belakangnya.
Ya, begitulah rux jika ia berkenalan dengan orang lain ia hanya akan mengatakan nama depan nya saja, ia tak pernak mengatakan nama belakang ny karena ia tak mau menjadi sorotan siapaun jika mereka tau dia adalah seorang putri dari Alex cousman.
"Kalau begitu saya pamit, ingin ke taman mr. Collin's, permisi" pamit Rux sanbil tersenyum manis, membuat jantung Philip berdetak tak karuan.
"Tunggu" cegah Phillip, membuat rux membalikkan tubuhnya, menatap wajah tampan phillip.
"Ya"
"Emm.. Itu... Saya juga ingin ketaman, bagaimana jika kita pergi bersama" seru Philip sedikit gugup karena melihat senyum manis dari rux.
"Emm, tapi kata kak Rex, Rax, dan Rix, Ruru tidak boleh berdekatan dengan mr. Countinho" ucap Rux Polos dan jujur.
Philip menaikkan sebelah alisnya karena ucapan Rux yang terlalu jujur.
"Kenapa"
"Kata ketiga kakak ruru, jika mr. Countinho itu pria yang suka mempermainkan wanita"
Philip seakan tersedak oleh air liurnya sendiri karena ucapan spontan dari rux.
"Ahh, tidak, itu tidak benar,sebaiknya kita ke taman saja nanti kita kemalaman, bagaimana" ucap Philip mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya, baiklah"
Rux dan philip berjalan menuju mobil philip, selama perjalan rux selalu berbicara hal yang aneh membuat philip tertawa lepas, ia tak menyangka jika ia bisa tertawa lagi hanya karena wanita di sebelahnya.
...........
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother's Possesive(SUDAH TERBIT)
Teen FictionSUDAH TERBIT TERSEDIA E-BOOK SQUEL MY MILLIONAIRE POSSESIVE Kalian tau gimana rasanya punya 3 kakak laki-laki yang super over protektif dan possesive, rasanya itu, yang pertama bikin kesal. Yang kedua bikin senang pastinya. Hanya cerita sederhana...