Part23

8.1K 499 26
                                    

Rux kembali menatap Jam besar yang menempel di dinding menunjukkan pukul Dua siang, lalu ia menghembuskan nafas ketika ia menatap kembali Kakaknya yang merangkul sang kekasih, Rux memeluk Bantalan Sofa dengan sangat erat menyalurkan Rasa kesalnya.

"Kakak, Ruru bosan" Akhirnya ia tidak dapat menahannya lagi untuk tidak protes.

"Main" Jawab Rex singkat,ia mengganti posisinya menjadi tiduran di atas sofa menjadikan paha kekasihnya sebagai bantalan.

"Sama siapa? Kakak Rax pergi bersama kak liana, kak Rix lagi pergi mewakili perusahaan Daddy, dan kakak sendiri sibuk dengan Kekasih kakak,kalau pergi sama Phillipe kakak tidak mengizinkan Ruru keluar, jadi Ruru main sama siapa coba?" Rengek Rux memainkan bantal sofa.

"Terserah" lagi jawaban Rex masih sama,dengan kesal Rux berjalan mendekati Rex dan juga kekasihnya.

Rex memiringkan tubuhnya menyembunyikan wajahnya di perut sang kekasih yang berbalut Kaos berwarna putih. 

"Sya, main sama Ruru ya, temani Ruru beli Ice Cream!" Ajak Rux menarik pergelangan tangan natasya begitu saja sampai gadis itu berdiri dari posisi duduknya, membuat Rex jatuh terjungkal ke lantai.

"Oh Shit" umpat Rex merasakan sakit di tubuhnya.

"Ruru" geram Rex, namun bukannya takut Rux justru tertawa kecil mencium pipi Rex.

"Ruru, pinjam dulu ya calon kakak iparnya Ruru , kakak jaga rumah, bye"denga wajah yang di buat mengesalkan, Rux menjulurkan lidahnya mengejek Rex yang menatap adiknya tajam.

"Ayo Sya, nanti Ruru beliin Novel yang banyak, asalkan Natasya Nemanin Ruru Main kemana saja, Ok" Natasya, gadis yang sudah sebulan menyadang sebagai kekasih Rex Cousman itu hanya menganggukkan kepalanya menyetujui Permintaan Rux.

"Sayang" Geram Rex, ia menatap Natasya tajam supaya menolak permintaan Adiknya, ia tidak suka jika kekasihnya pergi keluar tanpa ada dirinya, Apalagi jika pergi bersama Adiknya pasti adiknya itu akan melakukan hal yabg aneh.

"Kakak" Rengek Rux hampir ingin menangis, Rex menghela nafas beratnya, bagaimanapun ia tidak akan sanggup melihat adik kesayangannya menangis, dengan berat hati Rex meganggukan kepalanya menyetujui permintaan Rux.

"Tapi kalian harus cepat pulang, jangan menggoda pria manapun, dan kau adik kecil ku yang nakal jika kau ketahuan menggoda laki-laki kakak tidak akan segan-segan memberitahu kan kepada kekasihmu yang jelek itu" Peringat Rex menatap Rux dengan tatapan peringatannya.

"Jelek?Phillipe itu tampan kak, lebih tampan dari kakak" Kesal Rux mencebikkan Bibirnya.

"Sudah-sudah kalian jangan ribut, kalau kalian ribut kapan beli Ice creamnya" Ucap natasya menghentikan kakak-beradik itu.

"Ya sudah, ayo sya kita tinggalkan Jomlo ini, kita cari laki-laki yang lebih tampan dari kakak Rex" Rex lembali menatap tajam kearah Rux.

"Jangan coba-coba Ruru"

***
Rex uring-Uringan ketika ia mendapat laporan dari orang suruhannya untuk mengikuti kedua gadis yang sangat penting didalam hidupnya itu.

Bagaimana ia tidak uring-uringan jika orang surahannya itu melapor jika kekasih dan Adiknya itu sedang berada di salah satu Cafe bersama seorang Pria, catat bersama seorang PRIA, bukankah tadi Rex sudah memperingati Mereka.

"Sial" Gumam Rex membanting dokumen-dokumen yang ada diatas mejanya.

Pria itu mengambil Jas dan juga Kunci mobil miliknya, ia akan menyusul kedua gadis itu berada, tidak lupa juga ia menghubungi seseorang untuk menyusul kesana, walaupun dengan berat hati.

Sepuluh menit waktu yang ia tempuh untuk sampai di tempat kedua gadis itu, ia bisa melihat kedua gadis itu tertawa girang hanya karena lelaki itu melontarkan kata-kata yang tidak di ketahui Rex.

"Ha ha ha ha"Mulai mendengar suara tawa kedua gadis itu, Rex semakin menatap Tajam sang kekasih yang memukul bahu lelaki itu dengan entengnya.

"Pulang" Rex dengan cepat menarik pergelangan tangan Natasya, membuat kedua gadis itu terkejut dan juga Lelaki yang bersama mereka.

"Rex, ada apa" Tanya Natasya bingung, karena Rex ada disini.

"Tadi aku bilang apa, jangan berdekatan dengan pria manapun" Tekan Rex, Rux dan juga lelaki itu menepuk jidat mereka tidak percaya dengan ucapan Rex.

"Astaga Rex, mereka berbicara denganku,  bukan pria lain" Ucap lelaki itu menatap Rex tidak percaya.

"Aku tidak peduli, dan kau bukankah sedang berada di cabang perusahaan Daddy?"Jawab Rex masih dengan aura dinginnya.

"Dasar kakak kejam, aku ini adik mu"Pekik Lelaki itu yang tidak lain adalah Rix.

"Pulang"ajak Rex sekali lagi, Natasya menghembuskan nafas lelah, bagaimana pun ia tidak akan dapat menolak per mintaan Kekasihnya yang super duper Possesive ini.

"Ruru, Aku pulang terlebih dahulu ya, kau-"

"Dear, pulang sekarang juga" Natasya tidak melanjutkan kata-katanya karena seorang pria memotong ucapannya.

"Phillipe, I miss you so much" pekik Rux menghambur ke pelukan sang pujaan hati.

"He he i miss you too dear, ayo sekarang kita pulang" Rux menganggukkan kepalanya, berjalan menyusul Rex dan juga Natasya yang sudah terlebih dahulu beranjak.

"Bagimana denganku," Tunjuk Rix pada dirinya sediri, ia di tinggalkan hanya sendiri di cafe, astaga betapa malangnya dirinya hanya sendiri di cafe.

The Brother's Possesive(SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang