Part 16

9.8K 604 24
                                    


.................................

Rux dan Natasya berjalan menyusuri lorong kampus saling bergandengan tangan dan mereka berdua juga saling melemparkan beberapa kata-kata konyol yang membuat mereka tertawa di setiap langkah mereka.

saat mereka sampai di dalam ruang kelas Rux dapat melihat ketiga kakaknya yang sedang sibuk sendiri seperti Rex misalnya yang sedang membaca buku tebal tentang kedokteran sambil memakai handset tidak mempedulikan orang-orang di sekitarnya,lain halnya dengan Rax dan Rix mereka berdua melakukan hal yang konyol dengan mengganngu teman-teman mereka dengan melemparkan kertas yang sudah mereka bentuk seperti bola.

setelah selesai di bentuk seperti bola,mereka akan melemparkan kesembarang orang dan ketika si korban berbalik untuk melihat siapa sang pelaku,Rax dan Rix dengan santainya mengalihkan pendangan mereka dan melakukan aktifitas lain.

Rux yang melihat tingkah konyol kakaknya hanya menggelengkan kepalanya dan saat ia melihat seorang pria yang masih mencari pelaku yang meleparkan kertas tersebut langsung mengucapkan.

"Willian, kak Rix dan kak Rax lah yang meleparmu tadi" seru Rux dengan polosnya,lalu ia duduk di sebelah kiri Rex sedangkan Natasya duduk di sebelah kiri Rux.

Rax dan Rix memukul kening mereka secara bersamaan karena ucapan jujur adik tersayang mereka,lalu mereka berdua berbalik kebelakang menatap tajam Rux akan tetapi mereka langsung menyengir karena Rex menatap lebih tajam seakan mengancam kedua adiknya itu.

"apa" ucap Rex dingin.

"tidak ada,hanya ingin melihat adik tersayang kami,iya kan rix" jawab rax dan langsung dianggukin rix .

Rux dan natasya yang melihat hal itu hanaya terkikik geli melihat kedua saudara kembar itu  tidak berani memarahi Rux karena Rex.

Lalu Rax dan Rix membalikkan tubuh mereka kembali dan menatap pria yang bernama willian itu,tanpa merasa bersalah mereka berdua hanya menaikkan alis mereka seakan bertanya ada masalah?,pria itu hanya menggelengkan kepalanya dan kembali ke posisi semulanya.

..........................

jam sudah menunjukkan pukul empat sore,Phillipe yang masih berada di dalam kantornya hanya terduduk diam sambil menatap foto wanita yang berhasil mencuri hatinya,pria itu tersenyum menatap foto-foto gadisnya yang ambil secara diam-diam.

"aku tidak menyangka,gadis seperti dirimu bisa menaklukkan pria sepertiku,aku sangat beruntung memilikimu tidak perduli jika kau dari keluarga kalangan apa,Rux ,menyebut nama mu saja membuat jantungku berdetak kencang" ucap Phillipe kepada foto Rux sambil tersenyum manis.

phillipe kembali melihat jam tangannya,lalu ia mengambil jas mahalnya yang tergeletak di atas sofo empuknya,setelah itu ia beranjak dari ruang kantornya,ia akan pergi menjemput wanitanya dari kampus.

ia berjalan dan memasuki lift khususnya,ia menekan angka satu,setelah pintu lift tertutup phillipe memutuskan untuk menghubungi gadisnya memberitau jika ia akan menjemput Rux,ia harus terlebih dahulu menghubungi wanitanya jika tidak ketiga kakaknya itu pasti akan langsung membawa rux pulang.

"hallo"  suara Rux terdengar pelan

"sayang aku akan menjemput mu,kau tunggu aku disana,mengerti" jawab phillipe sambil keluar dari dalam lift da berjalan keluar dengan wajah dinginnya.

"hmm,sampai bertemu disana sayang" phillipe mematikan panggilannya dan ia memasuki kedalam mobil mewahnya yang sudah terparkir cantik di depan perusahaannya.

..............

Rux sedari tadi menghembuskan nafas kesal karena cuaca yang tidak mendukung,di luar sana sedang turun hujan deras,dan itu membuat ia tidak bisa pergi kemanapun,padahal ia ingin mengajak phillipe pergi ke taman untuk bermain menikmati suasana sore hari.

Ketiga kakak Rux dan juga natasya sudah kembali lebih awal karena ia yang menyuruh mereka pulang terlebih dahulu,saat rux masih menggerutu tidak jelas ia tidak menyadari jika pria yang ia tunggu sedari tadi sudah berdiri dihadapannya.

phillipe tersenyum geli melihat raut wajah kesal gadisnya,ia langsung menangkup kedua pipi yang sedikit gembul menggunakan kedua tangannya,sontak hal itu membuat Rux terkejut dari kekesalannya.

"kapan datang?kok aku tidak tau" ucap rux menatap phillipe yang terseyum padanya.

"aku sudah disini sedari tadi tepat di hadapanmu sayang,hanya saja kau tidak sadar karena terlalu fokus mengumel tidak jelas" jawab phillipe duduk di sebelah Rux.

"hujan" lirih Rux pelan dan menjatuhkan kepalanya di bahu phillipe.

"kenapa"  tanya phillipe membiarkan gadisnya menyadarkan kepalanya.

"aku tadi ingin pergi ketaman bersama mu,tapi hujan"

"hanya karena itu kau terlihat sedih hmm" rux tidak menjawab ia hanya menganggukkan kepalanya.

"kau tau sayang,aku sangat suka yang namanya hujan"jawab phillipe dan mencium kepala rux.

"kenapa kau menyukai hujan"

"hujan membawa kenyaman tersendiri bagi seseorang,hujan membawa hawa dingin dan itu membuat aku merasa nyaman,dan juga setiap tetesan hujan seakan menghapus semua kekalutan dalam diriku,bahkan tetesan hujan dapat menyembunyikan air mata kesedihan" ucapan phillipe membuat Rux menaikkan kepalanya dan memandang wajah Phillipe dengan intens.

phillipe tidak mau kalah untuk menatap kembali kearah Rux,dan dengan pasti phillipe mendekatkan wajahnya ke wajah Rux dan ia langsung mencium bibir rux dengan lembut,Rux terbuai dengan permainan bibir phillipe,awalnya rux tidak membalas dan dalam beberapa waktu rux membalas permainan phillipe walaupun tidak sebaik permainan phillipe.

.................................

-

-

-

ig

meidahliasari11

R_cousman




The Brother's Possesive(SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang