.............................
Rux berjalan menyusuri koridor kampusnya,seperti biasa ia tidak pernah sendiri ia selalu bersama ketiga kakaknya,akan tetapi kali ini mereka tidak berempat melainkan berlima,Keputusan Rux yang menginginkan Natasya untuk kuliah harus terpenuhi,walaupun natasya berkali-kali menolaknya akan tetapi rux lah yang memenangkan perdebatan mereka.
Rux tersenyum senang karena akhirnya ia memiliki teman di kampusnya,walaupun ia memiliki tiga sepupu perempuan yang berada satu kampus dengannya,ia tidak begitu sering berkumpul bersama ketiga sepupu.
bukannya rux tidak memiliki teman di kampusnya,hanya saja saat ia memiliki teman bahkan sudah ia anggap sahabat,sahabat nya malah menghianati nya.
"kak,ruru sama natasya kekantin ya,kalian bertiga tidak perlu menemani kami berdua" setelah mengatakan hal itu,rux langsung mengapit lengan kanan natasya dan mengiringkan berjalan menuju kantin,akan tetapi masih dua langkah,Rex memanggil nama adiknya.
"ruru,kami ikut" seru rex,sambil berjalan mendekati adiknya,diikuti oleh rax dan rix.
"kak rex,ruru sudah besar,lagi pula ruru bersama natasya kok" jawab rux sambil menatap natasya dengan tersenyum manis.
"baiklah,tapi jika ada yang mengganggu mu langsung hubungi kami atau ketiga sepupu kita" akhirnya rex pasrah atas permintaan sang adik.
rux tersenyum senang mendengar ucapan sang kakak,setelah mencium pipi ketiga kakak tersayangnya rux langsung pergi meninggalkan ketiga kakaknya,rex dan kedua adik kembarnya hanay bisa menghela nafas mereka melihat punggung rux dan natasya sudah menjauh dari mereka.
"kenapa kau mengizinkan ruru pergi tanpa pengawasan kita" seru rix tidak setuju.
"aku hanya tidak mau membuatnya meresa di kekang,kita bisa mengawasinya dari jauh,dan apa kau lupa jika kau memiliki tiga sepupu perempuan yang bar-bar" jawab rex,sambil melangkah kan kakinya menuju ruang kelasnya.
"ahh,iya aku hampir lupa,baik lah kalau begitu"setelah mengatakan hal itu rix berlari menyusul kedua saudara kembarnya yang sudah pergi terlebih dahulu meninggalkannya,semua kaum hawa yang melihat tingkah ketiga saudara kembar itu hanya tersenyum dan ada juga yang mencerit memanggil nama rex,rax,dan rix.
<//>........<//>
Semua orang yang berada dikantin menatap rux dengan tatapan kagum,tidak banyak yang tidak menyapa rux dan di balas dengan senyum ramah rux,akan tetapi beberapa orang ada yang berbisik-bisik karena rux berjalan dengan seorang wanita asing menurut mereka.
"ruru kemari" seru seseorang memanggil namanya,rux menoleh kearah meja yang ada di dekat pojok kantin,rux melihat tiga wanita cantik yang sedang tersenyumpadanya.
"kakak" seru rux sambil membalas melambaikan tangannya dan menemui ketiga wanita tersebut.
"hay adik kecil ,kemana ketiga kakak mu,mengapa mereka tidak menjagamu" seru salah satu wanita itu.
"hehehe mereka sudah masuk keruang kelas kak anita" jawab rux sambil tersenyum kepada wanita tersebut yang tak lain adalah sepupunya dan duduk di kursi yang kosong.
"siapa" tanya anita menatap wanita lain di dekat rux.
"ah iya kak,perkenalkan namanya natasya dia berasal dari Indonesia juga" jawab rux sambil memperkenalkan natasya kepada ketiga sepupunya.
"Anita" ucap anita mengulurkan tangannya memperkenalkan namanya yang di sambut ramah oleh natasya.
"natasya"
"sinta"
"natasya"
"Ana"
"natasya"
setelah saling berkenalan,mereka asik membicarakan hal-hal konyol,terkadang mereka berlima menggunakan bahasa indonesia,membuat beberapa orang yang berada disana tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"jadi natasya apa kau sudah memiliki kekasih" tanya sinta menatap natasya yang sedang meminum jusnya yang tadi mereka pesan.
"aku tidak memilliki kekasih kak,aku kesini bukan untuk mencari kekasih tetapi untuk bertahan hidup" jawab natasya sopan.
"oh ayolah natasya,memang benar apa yang kau katakan barusan,akan tetapi jika kau memiliki kekasih dan kau menikah dengan pria kaya,aku yakin kehidupanmu nanti akan berubah,dan kau tida perlu lagi bekerja" ucapan Ana membuat natasya menatap kearah ketiga wanita yang ada dihadapannya saat ini.
"aku juga tidak tau kak,aku akan menjalani sesuai alur yang sudah di berikan Tuhan padaku"
"kau benar sya"
mereka melanjutkan perbincangan mereka sampai mereka tidak menyadari jika seorang pria tampan dengan jas formalnya sedang berjalan kearah mereka.
"sepertinya obrolan kalian sangat menyenangkan sampai kau tidak meyadari kedatangan ku sayang" ucap pria itu tepat di telinga rux,spontan membuat rux menoleh kebelakang,dan rux tersenyum senang.
"kau datang" seru rux lalu berdiri dan mencium pipi phillipe,kaum wanita yang melihat kedatangan pria itu hanya bisa mengagumi dalam diam,mereka sangat iri pada rux karena rux di kelilingi oleh pria-pria tampan.
"Apa kau tidak bekerja" tanya rux kepada philipe karena ia melihat masih jam 9:30.
"ya aku akan berangkat bekerja,tapi aku ingin menemui wanitaku terlebih dahulu" philipe tidak duduk ia hanya berdiri dan ia tidak mempedulikan tatapan orang-orang yang menatapnya aneh.
"baiklah,karena ku sudah bertemu denganmu,aku akan berangkat kekantor,ingat jangan nakal dan juga genit dengan pria mana pun,kau hanya milikku" bisik philipe di telinga rux ia sedikit membungkuk kan tubuhnya karena rux hanya setinggi dagunya.
Rux hanya mengangguk mengiyakan ucapan philipe,lalu philipe mencium pipi rux dan meninggalkan wanitanya,saat philipe melewati kerumunan gadis ia hanya memasang wajah dingin tanpa menatap mereka.
"cieee yang malu-malu " ejek Anita sambil mencolek dagu rux.
"apa sih kak,ruru tidak malu tau" jawab rux dengan pipi merona.
"yakin" ucap mereka berempat menggoda rux sambil tersenyum.
"ihh kakak tidak asik,ayo natasya kita masuk kelas,nanti terlambat" ucap rux sambil menggandeng lengan natasya.sedangkan ketiga sepupu rux hanya tersenyum geli melihat tingkah lucu rux.
............
Follow ya ignya.
*Meidahliasari11
*R_cousman
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brother's Possesive(SUDAH TERBIT)
Teen FictionSUDAH TERBIT TERSEDIA E-BOOK SQUEL MY MILLIONAIRE POSSESIVE Kalian tau gimana rasanya punya 3 kakak laki-laki yang super over protektif dan possesive, rasanya itu, yang pertama bikin kesal. Yang kedua bikin senang pastinya. Hanya cerita sederhana...