Sudah berbulan-bulan Taeyeon tidak mendengar kabar tentang Tiffany, sekarang Taeyeon hanya fokus dengan pekerjaan dan Jessica. Begitupun dengan Yoona yang sudah mulai dekat dengan Krystal karena pertemuan mereka di rumah Taeyeon. Setiap siang, Jessica juga mengirimkan makan siang untuk Taeyeon karena saat ini Ia sedang belajar memasak.
" Taeyeon~ssi. ", ucap Seolhyun.
" Ne. ", jawab Taeyeon.
" Ada paket untuk mu. ", ucap Seolhyun.
" Dari ? ", tanya Taeyeon.
" Amerika. ", jawab Seolhyun.
Taeyeon POV
Setelah sekian lama kami tidak berkomunikasi lagi, dia mengirimkan ku paket ini. Perlahan aku membukanya dan berharap isinya bukanlah sesuatu yang merepotkan ku.
" Uhm, apa ini ? ", batin ku.
Paket itu berisi perlengkapan bayi yang membuat ku heran, bahkan dia meninggalkan surat di dalamnya.
Hi Tae~
Sudah sangat lama kita tidak berkomunikasi.
Kau pasti tahu apa yang akan ku katakan selanjutnya.
Iya, aku masih merindukan mu.
Tapi, aku mengerti, kau adalah pria yang tidak ingin
memaksakan keadaan. Mungkin, ini hanyalah aku
yang terlalu mencintai mu, aku yang terlalu menginginkan mu.Maafkan aku, jika aku sempat membuat hidup mu
menjadi berantakan. Aku tidak bermaksud seperti itu,
aku hanya ingin bersama mu, karena aku khawatir wanita
lain akan menyakiti mu. Aku tidak ingin orang lain menyaktii mu
siapapun itu, aku tidak peduli. Aku ingin kau bahagia, Tae.
Tapi, aku sadar, jika bahagia mu bukanlah bersama ku.Aku sudah kembali ke Amerika sekarang, aku menolak
pernikahan itu, aku lebih senang sendiri. Aku mengirimkan mu
pakaian untuk anak mu nanti. Tahu kah ? Mungkin kau akan
mengatakan ini gila, tapi aku mohon kau tidak membuangnyasetelah kau mengetahui hal ini.
Pakaian ini, aku beli saat pertama kali kita berpisah dan aku
menetap di Amerika. Aku ingin memiliki keluarga bersama mu,
setiap hari libur, aku menyempatkan diri untuk berbelanja ke
toko pakaian anak kecil. Aku tidak tahu apakah anak mu seorang
laki-laki atau perempuan, aku rasa baju ini bisa dipakai semua anak.Aku meninggalkan nomor telepon ku di paket ini, aku harap
kau tidak keberatan untuk tetap menghubungi ku. Aku sangat
merindukan mu, Tae.
Tiffany.Aku meletakan surat itu di atas meja dan mengambil salah satu baju itu. Aku menatap baju itu dan melihat inisial "T" di baju itu.
" Hyung. ", ucap Yoona.
" Eh ? Sejak kapan kau masuk ? ", tanya ku.
" Aku dari tadi mengetuk pintu mu dan kau tidak menjawabnya. ", jawab Yoona.
" Duduklah. ", ujar ku.
" Kau dapat paket ? ", tanya Yoona.
" Tiffany. ", jawab ku sambil meletakan baju yang ada di genggaman ku.
" Dia mengirimkan mu ini semua ? ", tanya Yoona.
" Ne. ", jawab ku.
" Hyung, ada coklatnya, untuk ku ya. ", ucap Yoona.
" Ambil lah. ", jawab ku.
Taeyeon POV End
Sudah sampai di jam makan siang, Taeyeon merapikan meja kerjanya dan bergegas kembali ke rumah. Seolhyun kebingungan melihat Taeyeon sudah bersiap meninggalkan kantor.
" Seolhyun, aku pulang duluan ya. ", ucap Taeyeon.
" N-ne. ", jawab Seolhyun.
Sementara itu dirumah, Jessica sedang memilih pakaian di kamar. Kamarnya kini dipenuhi baju-bajunya yang berhamburan.
" Ck, dia memang tidak pernah bisa ditebak. ", gerutu Jessica.
Setelah memilih pakaian yang tepat, Jessica melangkahkan kakinya ke ruang keluarga dan duduk di sofa.
" Hey, Ice princess. ", suara Taeyeon berbisik tepat di telinga Jessica.
" Omo! Taeyeon~ah. ", jawab Jessica.
Taeyeon tersenyum melihat Jessica terkejut dan Jessica memukul lengan Taeyeon.
" Ayo kita pergi sebelum kita melewatkannya. ", ujar Taeyeon.
Taeyeon mengajak Jessica pergi ke satu restaurant yang dengan view sunset yang lumayan jauh dari rumahnya.
Beberapa jam kemudian . . .
Jessica POV
Dia tidak sedikit pun melepaskan genggaman tangannya, sampai para pelayan restaurant itu mengantar kami pun, dia tetap tidak melepaskan genggaman tangannya. Dia benar-benar pria yang terlalu dingin untuk ditebak sebagai pria romantis. Aku tidak berhenti memperhatikan pemandangan di sekeliling ku, benar-benar indah. Langit yang berwarna orange itu terlihat jelas.
" Apa kau senang ? ", tanyanya.
" Ne. ", jawab ku sambil tersenyum.
" Aku senang melihat mu tersenyum. ", ucapnya.
" Wae ? ", tanya ku.
" Senyummu bagaikan musim semi yang menyinari dunia. ", jawabnya.
" Kau .. ", ucap ku sambil memukul tangannya.
" Kau menjadi cahaya penerang untukku yang telah lelah oleh dunia, Sica~ya. ", ucapnya.
" Tae..", gumam ku.
" Mianhae jika aku terlambat menyadari betapa besar cinta mu. ", katanya dan genggaman tangannya sangat erat.
" Kau tidak pernah terlambat, Tae. ", jawab ku.
" Aku sempat berpikir jika aku akan kehilangan mu karena membiarkan mu seorang diri. ", ucapnya.
Aku hanya tersenyum menanti setiap ucapannya.
" Mianhae, Sica~ya. Aku tidak bisa membayangkan jika saja kau benar-benar meninggalkan ku. Saranghae, Sica~ya. ", ucapnya.
Aku masih tersenyum dan tidak menjawab ucapannya. Aku menahan tawa melihat wajahnya yang menunggu jawaban ku.
" Kau tidak menjawab ku ? ", tanyanya.
Aku hanya menggelengkan kepala ku dan dia terdiam. Genggaman tangannya melemah.
Chu~
Jessica POV End
Matahari perlahan meredupkan cahayanya seolah menutup hari dan menjadi saksi ciuman Jessica yang mendarat di pipi Taeyeon. Hari itu Taeyeon sudah memiliki komitmen untuk membahagiakan Jessica dan anak mereka kelak. Taeyeon tidak lagi peduli dengan apa yang akan terjadi ke depannya, Ia hanya akan memfokuskan diri pada Jessica.
I will never be able to thank you enough, but please remember thisYou're the one who makes me smile, you're my love .
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
FanfictionTidak semua perjodohan berasal dari dua hati yang menginginkan satu sama lain. Masa lalu adalah masalah terberat bagi pasangan yang baru menikah terlebih tidak memiliki perasaan satu sama lain. Jessica dan Taeyeon harus berhadapan dengan masa lalu...