" Yeoboseyo. "
" Yeoboseyo. "
" Ah, Krystal, apakah kau bersama Jessica ? "
" Tidak. Aku sedang bersama teman-teman ku. "
" Oh, oke. Aku kesulitan mencarinya, aku pikir dia pergi bersama mu. "
" Tidak, oppa. Apakah dia tidak datang ke kantor ? "
" Aku tidak tahu. Aku terus menghubunginya tapi tidak ada jawaban. "
" Baiklah, aku akan menghubunginya juga. "
" Gomawo, Krystal. "
" Ne. "
Aku tidak tau keberadaannya saat ini, aku hanya menatap jalan raya di depan lobby kantor ku. Mungkin dia tertidur di rumah setelah sarapan pagi atau mungkin dia sedang menyetir. Aku memutuskan untuk kembali ke ruangan ku dan melanjutkan pekerjaan ku.
Beberapa jam kemudian . . .
Terlalu asik bekerja membuat ku lupa untuk makan siang, iya, seperti itulah kebiasaan ku ketika bekerja. Aku berjalan ke arah pintu ruang kerja ku dan menguncinya. Aku mematikan lampu ruang kerja ku dan menutup kaca dengan tirai. Alunan musik yang begitu mellow mulai memenuhi ruangan ku dan membawa ku terbaring di atas sofa. Mata ku mulai terpejamkan, rasa ngantuk juga sudah menguasai diri ku.
Aku melihat dirinya, iya, dia wanita yang pernah mengisi hari-hari ku, wanita yang penuh semangat dan keceriaan. Kini dia berada di seberang sana, menatap ku dengan matanya yang sangat indah, langkah kakinya semakin mendekat dan aku hanya tersenyum saat dirinya mendekat.
" Aku masih mencari mu. "
" Untuk apa ? "
" Aku ingin selalu bersama mu, Taetae. "
" T-tapi ... "
" Aku tidak peduli dengan wanita yang berada di belakang mu saat ini. Aku ingin kau tahu bahwa aku jauh lebih baik darinya dan aku mencintai mu jauh sebelum kita dekat. "
Perlahan aku membalikan tubuh ku dan aku melihat seorang wanita yang berdiri tepat di belakang ku. Dia tersenyum namun aku bisa melihat jika ada kesedihan yang sedang dia sembunyikan. Entah mengapa aku seperti melihat seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan ku berdiri dekat di belakangnya bahkan sedang berusaha untuk memeluknya.
" TIDAK ! "
" Taetae! ", genggaman yang sangat kuat menghalangi ku untuk mendekati dirinya.
" Taeyeon~ah! ", air matanya kini pecah dan laki-laki itu berhasil memeluknya dari belakang.
" SICA ! "
Aku terbangun dari tidur ku dengan nafas yang tergesa-gesa dan wajah yang penuh keringat. Kemeja ku sudah basah dengan keringat ku, bahkan AC di ruangan ku seolah tak berfungsi. Aku menenangkan diri ku dan menopang kepala ku sambil memikirkan makna dari mimpi ku barusan.
" Apa yang terjadi pada mu, Sica ? ", gumam ku.
Taeyeon POV end
Seolhyun sedari tadi melihat Taeyeon sedang menopang kepalanya dan Ia merasa jika Taeyeon sedang memikirkan masalah yang sangat berat. Ia semakin tidak tega jika harus mengingat kejadian tadi siang, Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Taeyeon jika dirinya mengetahui masalah itu.
" Taeyeon~ssi. ", gumam Seolhyun.
Perlahan Seolhyun berjalan ke meja kerjanya dan Ia bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Namun, tak berapa lama, Ia menerima panggilan masuk di telepon kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
FanfictionTidak semua perjodohan berasal dari dua hati yang menginginkan satu sama lain. Masa lalu adalah masalah terberat bagi pasangan yang baru menikah terlebih tidak memiliki perasaan satu sama lain. Jessica dan Taeyeon harus berhadapan dengan masa lalu...