Episode 20 : Honeymoon (1) #18+

2.5K 150 8
                                    

Setelah melakukan perjalanan panjang selama 1 hari 8 jam, aku paham betul jika dia kelelahan dan ingin segera beristirahat. Kami langsung menuju ke Renaissance Zurich Tower untuk beristirahat. Setibanya di hotel dan melalukan check in, kami diantar ke kamar kami untuk beristirahat. 

" Finally ! ", ucapnya sambil berbaring di atas tempat tidur.

Aku hanya tersenyum karena dia bisa beristirahat setelah melakukan penerbangan yang cukup lama. Aku masih meletakan koper kami di dekat lemari pakaian, aku menggunakan waktu untuk membersihkan diri sebelum beristirahat. 

" Sica~ya. ", ucap ku seusai membersihkan diri.

" . . . "

Aku melihat ke tempat tidur dan ku dapati dia sudah tertidur lelap. Posisi tidurnya pun tidak teratur, perlahan aku mendekatinya dan merapikan posisi tidurnya. Aku melepaskan sepatunya masih yang terikat di kakinya dan menyelimutinya.

" Selamat beristirahat, Sica~ya. ", ciuman ku mendarat di keningnya.

Tak menunggu lama lagi, aku juga ingin segera beristirahat. Aku membaringkan tubuh ku yang sudah lelah ini di sampingnya, aku tidak ingin mengganggu tidurnya, aku memberikan jarak di antara kami. Mata ku terpejam dan mulai terlarut dalam mimpi.

" Taeng... ", suaranya membuka mata ku dan ku lihat tangannya sudah memeluk ku. 

Aku terdiam sejenak dan ku perhatikan wajahnya yang benar-benar indah. Dia mendekatkan tubuhnya dan kini tidak ada jarak di antara kami, memang seperti itu seharusnya. Aku menggantikan tangan ku sebagai bantal kepalanya agar dia semakin nyaman berada di pelukan ku, entah apakah ini akan mengganggunya atau tidak.

" Taengo.. ", gumamnya.

" Ne, Sica. ", jawab ku sambil mengusap kepalanya.

" Saranghae. ", ucapnya.

" Nado, saranghae. ", jawab ku.

Ia mengeratkan pelukannya dan aku hanya memejamkan mata ku.

Chu~

Bibir ku terasa hangat ditengah-tengah dinginnya udara di sini. Aku tetap memejamkan mata ku dan membiarkan kehangatan itu berlama-lama. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang bergerak menelusuri tubuh ku.

" Hmm ", aku tahu suara itu akan keluar dari mulutnya.

Perlahan aku membalas ciuman yang diberikannya dengan tenang, aku bisa merasakan dia tidak bisa tenang sekarang, dia mulai bergerak dan mendekatkan tubuhnya. Kini dia berada diatas tubuh ku, aku harap ini bukan mimpi seperti saat kami akan melakukannya pertama kami.

" I want you, Sica. ", sisi byun ku mulai terlihat, aku tidak bisa memungkiri jika dibalik wajahnya yang dingin, Ia sangat handal untuk hal ini.

Ciumannya semakin gila dan membuat ku sulit bernafas. Dia tidak memberikan ku ruang sedikit pun, jari-jarinya mulai melepas kancing baju tidur ku, tangannya mengusap dada ku entah mengapa tangannya terasa hangat disaat udara sedang dingin. Benar, dia memiliki kehangatan yang tak terpancarkan. 

Dia menyiasati tangan ku untuk melepaskan pakaiannya, tak mau berlama-lama, aku benar-benar sudah menjadi byun Taeyeon saat ini, aku melepaskan pakaiannya dengan cepat sampai dia terdiam. Aku memeluknya dan menidurkannya di bawah ku. Mata kami sudah bertemu satu sama lain dan nafas kami seperti berlomba. 

" Should we do it  ? ", tanya ku dengan polosnya.

" Ne. ", jawabnya.

Setelah mendengar persetujuan itu, bibir ku kembali menciumnya, bahkan kali ini aku mulai menelusuri setiap lekuk tubuhnya, aroma tubuhnya yang sangat khas itu bisa ku katakan adalah wangi yang sangat ku favorite kan saat ini. 

" Ah, taeng~ah. ", desahan itu keluar dari mulutnya saat aku berlama-lama di lehernya.

Tangan ku tak berhenti untuk 'menjelajahi' tubuhnya, namun tangan ku yang byun ini berhenti cukup lama di dadanya. Tangan ku mulai melakukan permainan kecil disana dan aku bisa merasakan dia memeluk ku sangat erat.

" Get down. ", ucapnya yang langsung membawa tangan ku ke area sensitifnya.

Aku melakukannya dengan perlahan, aku takut jika dia belum terbiasa. Tapi, pikiran itu jauh berbeda dengan kenyataannya, dia seperti sudah pernah melakukan hubungan seperti ini sebelumnya, dia membiarkan tangan ku berlama-lama di area sensitifnya. Bahkan saat ini aku bisa merasakan tangannya bermain-main bersama buddy ku. 

 Uhmm, Taeyeon~ah, do it now. ", pintanya.

Perlahan aku mengarahkan buddy ku ke pussy nya dan mendorongnya perlahan. Aku bisa melihat dia memejamkan mata dan air matanya lolos begitu saja.

" S-sica~ ya ? ", gumam ku.

Dia tidak menjawab ku, aku mulai terlihat panik, apakah dia kesakitan ?

" Mianhae, Sica. ", ucap ku yang perlahan menarik kembali buddy ku.

" Ani. Don't move. ", jawabnya yang langsung memeluk ku dan mencium bibir ku dengan lembut.

Aku mulai menggerakan pinggul ku untuk mendorong buddy ku masuk lebih dalam lagi.

" Aghh, Taeng. ", rintihnya.

Aku mempercepat gerakan ku saat kami sedang berada di puncak kenikmatan itu.

" F-fasster, Taeng~ah! ", ucapnya diikuti dengan gerakan yang semakin cepat.

" Ahhh, Sica~ya! Aku tidak bisa menahannya. ", ucap ku.

" Keluarkan! Ahhhh. ", pintanya.

" Ohhh, ahh. Kha...khaaa..", nafas ku tidak teratur setelah aku mengeluarkan cairan di dalam tubuh Jessica.

Aku tergeletak lemas diatas tubuhnya, tubuh yang sangat basah karena keringat ku dan keringatnya. Perlahan aku menarik buddy ku dan berbaring di sampingnya. Ia bersandar di dada ku dan tangannya memeluk ku.

Taeyeon POV End

Mianhae, you're not my first...

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang