Aku tidak menyangka jika dia berada disini, di hadapan ku. Aku berlari memeluknya seolah tidak mempedulikan apa yang akan terjadi pada kami jika daddy melihatnya.
" Don't go. Don't leave me alone. ", ucap ku.
" Fany~ah, kita harus berbicara. ", ujarnya.
" Tentang apa ? ", tanya ku.
" Kau harus menuruti kata daddy mu. ", jawab nya.
" Apa maksud mu ? ", tanya ku.
" Menikahlah dengan pria pilihan daddy mu. ", jawab nya.
" Tidak, aku tidak mau. Aku hanya ingin bersama mu. ", ucap ku.
" Tidak bisa. Aku sudah berkeluarga, aku tidak mungkin meninggalkan Jessica. ", jawaban itu membuat hati ku seperti tertusuk pedang yang sangat tajam.
" Tae.. ", gumam ku.
" Mianhae, Fany~ah. Aku tidak ingin kau terus menerus berlari dan bersembunyi dari daddy mu. Kau masih bisa menemui ku kapan pun, kita masih berteman, tapi tolong anggap Jessica ada. Bagaimana pun juga dia adalah istri ku saat ini. Aku mohon. ", ucapnya.
" A-aku tidak bisa. ", gumam ku.
" Tolong jangan lakukan hal yang membahayakan diri mu. Aku sangat khawatir. Aku masih peduli dan menyayangi mu. ", ucapnya.
" Aku tahu itu! Kau masih menyayangi ku! Kau tidak menyayanginya. ", jawab ku yang langsung menatapnya tajam.
" Aku memang menyayangi mu, tapi aku .... sudah mulai mencintai dia. ", lagi, ucapannya kembali menusuk hati ku dan kali ini hancur sudah hati ku.
Aku yakin dia tidak buta, dia bisa melihat air mata ku yang tidak berhenti mengalir. Aku yakin dia tidak tuli, dia bisa mendengar tangisan ku dan nafas ku yang sudah tidak teratur.
" Kau jahat, Tae. ", ucap ku.
" Mianhae, Fany~ah. ", jawab nya sambil tertunduk.
Aku berlari ke kamar ku dan mengunci pintu kamar. Aku menangis sejadi-jadinya, aku tidak peduli jika daddy mendengar ku menangis. Aku tidak menyangka dia bisa mengatakan hal itu pada ku.
Mengapa dia berubah ? Mengapa dia tidak lagi memperjuangkan ku seperti waktu itu ?
Tiffany POV End
" Hyung, apa kau baik-baik saja ? ", tanya Yoona.
" Ne. ", jawab Taeyeon.
Di tengah-tengah keheningan taman mansion. Yoona mendengar beberapa body guard berlari ke dalam mansion dan Ia melihat Siwon berteriak dari depan pintu mansion.
" CEPAT SIAPKAN MOBIL ! ", teriak Siwon.
" Hyung! ", ucap Yoona.
" Fany~ah ?! ", batin Taeyeon yang langsung berlari masuk ke mansion.
Taeyeon dan Yoona berlari mengikuti beberapa body guard yang lainnya. Taeyeon memaksakan dirinya untuk masuk ke kamar Tiffany yang sudah terbuka. Tubuhnya melemas melihat Tiffany terbaring di lantai dengan satu botol obat penenang yang tergenggam kuat.
" F-fany~ah. ", batin Taeyeon.
Siwon menyingkirkan Taeyeon dari pandangannya dan Ia menggendong Tiffany keluar dari kamar menuju mobil. Yoona menarik Taeyeon untuk segera masuk ke mobil Sooyoung dan mengikuti Tiffany.
Sooyoung terkejut saat melihat banyak mobil yang keluar dari mansion dan tak lama Ia juga melihat Yoona berlari ke arahnya.
" Ada apa ? ", tanya Sooyoung.
" Biarkan aku menyetir. ", jawab Yoona.
Sooyoung pindah ke kursi penumpang di belakang, sementara Yoona dan Taeyeon sudah bersiap di depan. Taeyeon melepaskan jas hitam dan dasi yang Ia pakai. Nampak terlihat jelas, Taeyeon kesal pada dirinya sendiri, dia sangat tertekan saat ini.
" Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu padanya. ", ucap Taeyeon.
" Hyung, kau sudah melakukan yang terbaik. ", jawab Yoona.
" Dia mencoba untuk bunuh diri, Yoona! Apa itu yang terbaik ? ", tanya Taeyeon.
" Taeyeon~ah .. ", ucap Sooyoung.
Sesampainya di rumah sakit, mereka bertiga menahan diri untuk mendekati Tiffany. Mereka memperhatikan dari kejauhan dengan pakaian mereka yang sudah kembali ke semula. Taeyeon terpaksa harus menggunakan topi karena dia tahu Siwon pasti mengenali wajahnya dan akan melarangnya untuk bertemu dengan Tiffany.
Beberapa jam kemudian . . .
Siwon keluar dari kamar rawat Tiffany dan Ia menepuk pundak Shindong seolah mengisyaratkan untuk berjaga di depan kamar rawat Tiffany. Tak lama, Siwon pergi meninggalkan rumah sakit untuk melanjutkan tugasnya.
" Kita bisa bertemu Tiffany sekarang, Shindong hyung yang menjaga Tiffany. ", ucap Sooyoung.
Sooyoung berjalan lebih dulu untuk menemui Shindong dan mereka di persilahkan masuk oleh Shindong.
" Sooyoung, tolong jangan terlalu lama, aku khawatir Siwon keluar untuk menjemput Mr. Hwang. ", ucap Shindong.
" Ne. ", jawab Sooyoung.
Sooyoung, Yoona dan Taeyeon masuk ke kamar rawat Tiffany. Mereka melihat Tiffany terbaring dengan mata yang terpejam sangat damai. Sooyoung dan Yoona membiarkan Taeyeon mendekati Tiffany. Langkah yang tak tentu itu seolah tahu kemana harus terhenti.
" Fany~ah. ", ucap Taeyeon.
Sooyoung dan Yoona hanya tertunduk melihat Taeyeon berubah menjadi sangat lemah.
" Mianhae, Fany~ah. Jangan menyiksa diri mu, lukai saja aku. Bunuh saja aku, Tiffany. ", ucap Taeyeon sambil tertunduk di samping tempat tidur Tiffany.
" Hyung .. ", gumam Yoona.
" Mianhae. Tolong aku, jangan seperti ini. Aku akan membahagiakan mu juga meskipun aku bersama Jessica. ", ucap Taeyeon.
Taetae . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
FanfictionTidak semua perjodohan berasal dari dua hati yang menginginkan satu sama lain. Masa lalu adalah masalah terberat bagi pasangan yang baru menikah terlebih tidak memiliki perasaan satu sama lain. Jessica dan Taeyeon harus berhadapan dengan masa lalu...