Heart .2.

7.5K 780 24
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.
Typo's

"Eunghh..."
Mata tajam sehun pun terbuka dengan perlahan, mata elangnya  berusaha untuk membiasakan dengan cahaya matahari yang masuk. Tangan kanannya bergerak dan terulur untuk mencari sesosok manusia mungil yang tadi malam tidur dengan dirinya. Namun ia tak menemukannya, wajahnya menoleh kesamping dan melihat jendela dengan tirai yang sudah tersibak hingga memunculkan sinar matahari.

Rasa lelah masih saja menyelimuti badannya, hingga dirinya memutuskan untuk memiringkan tubuhnya untuk tidur lagi. Namun sedetik kemudian senyuman di bibir tipis sehun sedikit terangkat saat telinganya mendengar suara bunyi penggorengan dari arah dapur.

Dengan cepat matanya terbuka dan mendudukan dirinya di pinggiran kasur. Berjalan dirinya mendekat kesebuah gantungan yang terdapat handuk dan kakinya melangkah untuk masuk kekamar mandi.

.
.
.

Selang beberapa menit Sehun mandi dengan badan dan rambut yang masih basah serta handuk yang melilit di pinggangnya menampilkan otot-otot di tubuh tegapnya, tangan kanannya sibuk untuk mengeringkan rambut basahnya. Saat ia melangkah keluar kamar, seketika matanya menangkap seseorang yang sedang sibuk merapikan meja kerjanya dengan cekatan tanpa adanya gangguan. Sehun lantas menyenderkan badan tegapnya di sisi pintu kamar mandi, dengan mata tajamnya yang terus memperhatikan seseorang di depannya bahkan seulas senyum tipis terbit diwajah tampannya.

Selang beberapa menit Sehun berjalan, satu tangannya melempar handuk yang tadi di gunakan untuk mengeringkan rambutnya kedalam bak cucian.

"Sepertinya kau sangat sibuk sekali .."
Ucap Sehun yang sudah berad di belakang Kyungsoo dengan mendekatkan bibirnya di daun telinga Kyungsoo.

"Omo !! Se-sehun-nah "
Kyungsoo terkaget dan langsung membalikkan badannya karena Sehun yabg tiba tiba berada di belakangnya hingga tanpa sengaja ia berada di dalam kukungan Sehun.

"Kenapa kaget eum?"
Tanya sehun dengan mengangkat kedua alisnya dan menatap seseorang yang berada dalam kukungannya. Kedua tangan sehun terjulur menyentuh sisi meja bawah dengan mata yang terus menatap mata bulat di depannya, sedikit menggoda dengan mencondongkan badannya kedepan.

Sehun terkekeh saat melihat wajah seseorang yang berada dalam kukungannya menunduk dan bersemu merah. Sehun tau saat ini orang itu sedang malu dengan dirinya. Tangan kanan sehun terjulur dan mengangkat dagu orang tersebut menatap mata kesukaannya . Mata bulat nan lebar, polos tetapi juga sexy di lain waktu.

"I love you .. Do Kyungsoo"
Bisik sehun dengan nafas beratnya, pandangan Sehun langsung beralih ke bibir penuh Kyungsoo, darahnya berdesir saat jempolnya mengelus bibir bawah Kyungsoo. Seakan tak ingin berlama lama Sehun menundukan wajahnya mengemut, melumat seluruh bibir yang selalu membuatnya candu. Bibir manis yang selalu manis, bahkan rasanya tak pernah berubah saat pertama kali ia mencicipinya.

Kepala sehun bergerak semakin miring kekanan untuk memperdalam ciumannya, tangan kirinya menahan tengkuk Kyungsoo dengan satu tangan terus mengelus pipi gembil halus Kyungsoo. Lidahnya terjulur keluar meminta akses lebih, seakan mengerti maksud dari Sehun, Kyungsoo pun membuka mulutnya, dan sedetik itu juga lidahnya di ajak berperang saling tarik menarik. Sehun menarik lidah Kyungsoo keluar dan menghisapnya kuat, sangat kuat . Bahkan suara desahan pun keluar dari sela ciuman paginya .

Savila mereka di pagi hari menetes melalui celah bibir
Kyungsoo. Dirinya tak pernah membalas ciuman Sehun, karena saat Kyungsoo membalas ciuman itu maka Sehun menjadi lebih mendominasi. Kyungsoo selalu lemah dan kalah saat berciuman dengan Sehun, ciuman Sehun memabukan baginya, membuat dirinya selalu lupa akan apa yang terjadi besok, Sehun hanya Sehun yang ia punya.

Kyungsoo yang sudah merasa habis pasokan oksigennya menepuk dada Sehun yang masih basah, tapi itu tetap saja tak membuat Sehun melepaskan ciuman panas paginya. Jantung kyungsoo berdetak cepat saat mendengar suara erangan penolakan Sehun yang tak ingin dilepaskan. Kyungsoo tersentak kaget saat Sehun dengan tiba tiba menarik dirinya dan menjatuhkan badannya keatas kasur. Mata bulatnya berkedip berkali kali, wajahnya yang tadi hanya bersemu merah kini semakin merah saat melihat Sehun di atasnya menatapnya dengan nafas terengah engah sama seperti dirinya. Mata nafsu Sehun dengan tatapan elangnya, jantungnya berdetak dengan cepat lagi saat merasakan bibirnya yang diraup rakus oleh Sehun .

"Ahhh~~ sehun.."
Desahan kyungsoo keluar, Kyungsoo tak bisa lagi menahan desahannya saat bibir Sehun terus mengecap bibirnya dengan tangan sehun yang sudah menyelusup masuk kedalam kaos yang kyungsoo gunakan, tangan besarnya mengelus perut ramping kyungsoo. Sehun begitu nafsu saat melihat Kyungsoo yang masih memakai apron berwarna merah.

Kyungsoo mengigit bibir bawahnya saat ciuman dan gigitan sehun beralih ke telingnya, dan sialnya disanalah letak kelemahan kyungsoo. Terlalu banyak titik titik lemah kyungsoo yang membuat dorinya menjadi ikut terbawa nafsu.

"Aahh-- enghh.. hhhh"
Tubuh kyungsoo bergetar saat tangan sehun berpindah menyelusup ke bawah, kyungsoo tak tau bagaimana bisa tangan sehun yang sangat besar tiba tiba saja sudah memegang kejantanan miliknya .

Tidak!! Kyungsoo tak mau seperti ini . Ia belum siap, tetapi tubuhnya tak memberi penolakan.

Ciittt!-

Kegiatan panas mereka terhenti saat mendengar suara air di dalam teko yang kyungsoo masak berbunyi nyaring, Kyungsoo yang tersadar segera mendorong tubuh Sehun kesamping, menaikkan celananya kembali dan berlari keluar dari kamar.

Tak!

Kyungsoo mematikan teko airnya dan langsung berjalan kearah wastafel, mencuci wajahnya. Ia bersyukur setidaknya karena ini kegiatan yang mereka lakukan tak terlaksana.

Sedangkan Sehun dengan nafsu yang memburu mengusap wajahnya dengan kasar, dan mendudukan dirinya, tangan terkepal kuat dan mengebrak kasur.

Shit! .

Lagi lagi gagal. Itulah yang menjadi umpatan didalam diri Sehun, sebenarnya sudah beberapa kali dirinya terus seperti ini . Mata tajamnya beralih kebawah melihat kejantanan yang terlihat mengembung dengan handuk yang masih melilit pinggannya.

Dengan langkah kaki yang lemas, Sehun bergerak kekamar mandi untuk menyelesaikan urusan paginya. Butuh waktu 10 memit untuk Sehun menyelesaikan sesi urusannya dan bergerak keluar kamar mandi menyiapkan diri untuk pergi bersiap siap berangkat kerja dan mengantarkan kekasih mungilnya untuk kuliah.

.
.
.

Sesampainya di tempat kuliah Sehun pun memberhentikan laju mobilnya, wajahnya menoleh kesamping dan melihat namja mungilnya sedang melepaskan selt belt.

Chu-

"Yak! Iss.. selalu saja mencuri kecupan"
Gerutu Kyungsoo dengan kesal karena Sehun yang selalu mencuri kecupan dipipinya, bukan karena ia tidak suka hanya saja ini tidak baik bagi jantungnya dan juga untuk hatinya yang merasa telah mengecewakan Sehun.

Sehun tersenyum saat mendengar gerutuan dari Kyungsoo. Ia benar benar terus saja tersenyum jika bersama Kyungsoo. Karena bagi Sehun, Kyungsoo lah sumber kekuatan untuknya, bahkan ia berjanji kalau ia melupakan Kyungsoo di waktu yang akan mendatang ia pasti akan mengutuk dirinya sendiri dengan lebih mencintai kekasih mungilnya ini.

-Tbc-
⚠️Vote⚠️

[1] H.E.A.R.T ; Osh • Dks [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang