7. mami

1.7K 76 19
                                    




"MAMIII!"


Seorang anak kecil berusia sekitar lima tahunan yang masih memakai seragam tknya berlari menerjang wanita yang baru masuk kedalam rumah. Dia melompat ke gendongan wanita itu lalu mendekap erat si wanita, melingkarkan kedua tangannya di leher belakang serta menyembunyikan wajahnya di ceruk leher itu.

"Ip, udah brapa kali mami bilang kalo pulang sekolah seragam nya harus diganti dulu. Ini kenapa belum ganti?" ucap wanita.

Si anak mengerucutkan bibirnya, dia segera meminta turun dari gendongan si mami.

"Huh, padahal aku kan nunggu mami pulang. Lagian mami udah bohongin aku, katanya mau jemput aku pulang sekolah tapi nyatanya tadi aku di jemput sama bibi. Huh sebel aku sama mami!" ucap anak bernama Eve yang mencoba terlihat galak namun nyatanya malah terlihat gemesin membuat sang mami tak kuasa untuk menguyel pipinya.

"Uluh uluh, maafin mami dong sayang. Kan mami tadi masih ada kuliah." ucap sang mami menundukkan tubuh sejajar dengan Eve sambil mengelus lembut poni Eve.

"Halah mami kuliah mulu, aku kan kesepian dirumah sendirian." ucap Eve menepis kasar tangan sang mami.

"Mami udah gak sayang Ip lagi kan, pasti selalu alasan kuliah kalo gak ya urusan sama om Gery. Mami jahat, aku sebel sama mami."

Dia menggembung pipinya lalu berlari begitu saja meninggalkan sang mami yang tersenyum kecut disana.

Huft~

Sinka Juliani...

Itulah nama dari wanita yang dipanggil mami oleh Eve kecil, namun nyatanya dia bukanlah mami sesungguhnya dari Eve. Tidak mungkin kan dia yang masih kuliah itu sudah memiliki anak yang berumur lima tahun.

Karna Sinka memang bukanlah ibu kandung Eve, dia hanya sekedar tante dari Eve. Namun kejadian mengerikan yang menimpa kedua orang tua kandung Eve satu tahun yang lalu harus membuat Sinka berubah peran menjadi seorang mama sekaligus papa untuk Eve.

Flashback on

"Ip, bunda sama ayah pergi dulu ya sayang." ucap wanita berwajah oriental yang menggendong seorang gadis kecil yang merupakan anaknya.

"Huum, tapi kalo pulang harus bawa oleh oleh buat Ip ya. Oleh-oleh yang banyak." balas Eve merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

"Siap deh, nanti ayah pasti beliin semua titipan Ip yang kemarin. Kalo perlu ayah beliin sama tokonya sekalian." saut sang ayah mencubit gemas pipi gembul anaknya.

"Hore hore, Ip sayang sama ayah dan bunda yeyeyeye...." girangnya.

Lalu sang bunda yang bernama Naomi itu menurunkan Eve, dia tersenyum melihat sang adik berjalan mendekatinya.

"Sinka, kakak titip Ip bentar ya. Cuman dua hari doang kok." ucap Naomi yang memang harus menani sang suami yang ditugaskan keluar kota selama dua hari.

Sinka mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lebar.

"Siap, tapi jangan lupa titipan ku harus dibeliin."

"Haduh kamu tuh ya gak ada bedanya sama Ip, pasti ujung-ujungnya malak deh."

"Ya gak papa dong Mi, lagian Sinka kan juga pasti kerepotan nyurus Ip yang super duper aktif itu." saut sang suami.

"Nah kak Ver aja ngerti kok, the best banget lah kakak iparku ini. Pokoknya kalian gak udah khawatir, Ip pasti aman sama aku."

.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang