Tidak ada hal yang lebih nyaman dibandingkan tidur di pangkuan, seperti sekarang yang kulakukan ini. Tertidur diatas pangkuan paha kekasihku merupakan hal ternyaman yang pernah kurasakan. Sapuan-sapuan lembut tangannya dengan sedikit pijatan di keningku membuatku merasakan kerileksan tersendiri.
“hei jangan tidur dulu.”
Mataku kian kurapatkan mendengar ucapannya, kudengar bibirnya berdecak pelan karena reaksiku ini.
“hmm mulai nakal ya, buruan bangun katanya tadi mau ngerjain tugas..” ucapnya lagi sambil mencubit kecil hidung mancungku.
Aku masih diam bergeming, sungguh aku sudah merasa nyaman jadi susah untukku bergerak untuk melakukan hal lain. Yang terjadi selanjutnya adalah kurasakan kecupan lembut di keningku, kecupan berulang yang membuatku seketika membuka mataku. Memberikan senyum polosku kepadanya yang juga tengah tersenyum manis kearahku.
“kalo kamu ngantuk tidur duluan sana, aku masih ada kerjaan.”
Helaan nafas panjang keluar dari bibirku, segera aku beranjak bangun dari aksi tiduranku. Dia hanya tersenyum kemudian mengelus kepalaku. Di ambilnya laptop yang sedari tadi berada di atas meja kemudian dirinya larut dengan pekerjaannya. Disaat laptop sudah berada di depannya maka raut cantiknya itu selalu di hiasi keseriusan disana. Aku selalu menaruh kagum pada gadisku ini.
Huft~ dari pada hanya melihat dia bekerja lebih baik aku juga segera mengerjakan tugas kampusku.
Aku ingin segera lulus kuliah, setelah itu ku dapatkan pekerjaan yang bagus dan ku kumpulkan uang untuk bisa menimang gadis ku ini. Hah terdengar sangat mudah bukan?
Terkadang aku merasa kecil hati. Dia cantik, perpendidikan tinggi, bekerja di perusahaan besar, sungguh sosok wanita sempurna yang di idam-idamkan banyak lelaki. Dan aku masih tidak percaya jika diriku yang hanya seorang mahasiswa biasa dapat memilikinya dengan segala kesempurnaannya.
Usia tidak menghalangi hubungan kami, hanya 5 tahun bukanlah hal yang mengganggu. Buktinya hubungan kami baik-baik saja dan bulan kemarin sudah terhitung 2 tahun kami bersama.
Sejak kecil aku selalu diajarkan kemandirian oleh kedua orang tuaku, maka dari itu kedua orang tuaku mengirimku ke ibu kota saat aku mulai masuk di jenjang sekolah menengah atas sedangkan mereka berdua berada di Palembang, kota kelahiranku.
Sekarang aku dan kekasihku ini tinggal bersama, dikamar yang sama, di ranjang yang sama bahkan di balik selimut yang sama. Meskipun begitu kami masih tahu batasannya. Tenang saja aku adalah pria baik-baik kok, yah meskipun terkadang melihat bodynya yang luar biasa itu membuatku harus bolak balik ke kamar mandi menuntaskan fantasi liarku padanya.
...
Bibirku berdecak kesal, tiga orang temanku ini terus saja asik dengan game di ponsel mereka sedangkan aku harus berkutat di depan laptop menyelesaikan tugas kelompok kami. Yah namanya saja tugas kelompok, ujung-ujungnya ya tetep aja yang ngerjain satu trus yang lainnya cuman pada ngelompok aja.
Ini selalu saja terjadi, aku selalu mengalah mengerjakan tugas sendiri karena aku pun tahu diantara mereka bertiga tidak ada yang bisa kuharapkan. Jadi dari pada nilaiku menjadi taruhan lebih baik aku mengalah dengan turun tangan sendiri.
Sekitar dua jam baru aku bisa menyelesaikan tugas kami, ku tutup laptopku lalu melirik ke arah tiga orang itu yang memasang senyum lebar mereka sambil mengacungkan jempol. Benar-benar rasanya ingin kulayangkan pukulanku ke wajah konyol para temanku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
os jeketi
Short Storyo.. o.. o.. os aja ya kan... oneshoot pairing jkt-an yang kebanyakan tentang veomi.