27. lonely

708 53 8
                                    

Kisah ini terjadi ratusan tahun silam....




Masuk jauh masuk menembus kedalam hutan, siapa sangka ada seorang gadis cantik tengah duduk di batang pohon yang tumbang termakan usia ditemani oleh beberapa serigala liar. Para serigala liar itu tidak terlihat sedikitpun ingin menerkam atau menyerang gadis cantik tersebut, mereka diam patuh seakan gadis itu adalah salah satu bagian dari kawanan mereka.

Hembusan nafas panjang keluar dari bibirnya.

"Akhirya satu hari sudah kembali terlewati.." lirihnya memandang matahari yang mulai turun dari singgah sananya.

Langit mulai menggelap, perlahan bola mata coklatnya berubah mengecil layaknya mata dari para kawanan serigala liar tadi. Membuat sosoknya terlihat menakutkan dibawah sinar bulan yang mengenai tubuhnya.

Auuuummmm....

Lolongan suara serigala membuatnya bisa sedikit menggulumkan senyum, dia beranjak dari duduknya mulai melangkah menuju ke gubuk kecil yang sudah menjadi tempat bernaungnya hampir seratus tahun ini diikuti beberapa serigala yang juga beranjak dari tempat tersebut.


....



Segerombolan penduduk tengah mengelilingi api unggun yang cukup untuk menghangatkan ditengah dinginnya malam yang menusuk tulang. Mereka tengah menyusun rencana, sebuah rencana yang sangat berbahaya.

"Ingat ya, siluman itu sangat berbahaya. Kita harus saling bekerja sama untuk bisa memusnahkannya." ucap pria yang menjadi pemimpin gerombolan orang yang berniat memusnahkan siluman serigala cantik

"Kami mengerti, yang ku dengar siluman itu bisa musnah jika mengenai tepat di jantungnya. Panah adalah senjata yang paling sempurna." saut yang lain sambil memamerkan anak panah yang sudah dia persiapkan sebelumnya.

Semuanya mengangguk setuju, mereka terlihat antusias dan yakin jika mereka bisa mengalahkan gadis siluman itu. Diantara mereka semua yang antusias, ada satu pria yang terlihat kurang nyaman. Dia memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan sedikit menjauh dari lingkaran api unggun.

"Kasian sekali anak itu, ayah dan ibunya menjadi korban siluman biadab itu dan sekarang hanya tinggal dia seorang diri. Benar-benar malang nasib Gracio." ucap salah satu pria disana yang sebenarnya masih bisa didengar oleh pria bernama Gracio itu.

Matahari mulai merangkak naik, membuat para penduduk desa bersiap mulai bergerak. Semua peralatan sudah mereka bawa menuju tepat tinggal si siluman.

Rasa takut tiba-tiba sangat terasa saat mereka mulai masuk jauh kedalam hutan, langkah mereka semua makin memberat kemudian terhenti bersamaan setelah melihat sebuah gubuk yang merupakan bangunan satu-satunya yang ada didalam hutan tersebut. Tidak salah lagi, pasti gubuk itulah tempat tinggal si siluman serigala.

Satu penduduk melangkah maju, ditangannya menggenggam erat sebuah kapak tajam yang bisa dengan mudah menebas leher seseorang.

"Keluar kau siluman terkutuk!" triaknya didepan gubuk kecil itu.

Tap...

Tap tap...

Terdengar suara langkah pelan dari dalam gubuk tersebut, pria yang semula penuh keberanian itu mendadak tangannya bergetar. Kapak tajam ditangannya sedikit goyah saat kedua tangannya tak mampu memegang dengan tenang.

Tak lama pintu gubuk tersebut terbuka, menampilkan seorang gadis yang sangat cantik. Kulit putih pucat serta raut wajah sendunya berhasil membuat semua penduduk desa yang datang langsung terhentak sejenak. Tak pernah mereka sangka jika sosok siluman yang diceritakan secara turun temurun itu ternyata adalah sosok secantik ini.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang