16. (another) secret

1.5K 45 35
                                    

Part 3 dari secret


...



Gadis berpipi gembul ini terlihat menggembungkan pipinya sebal, kakinya menendang-nendang tanah dan tak henti berdumel tidak jelas entah kepada siapa. Namun senyumnya tiba-tiba merekah begitu melihat pria yang duduk nengkreng di atas motor yang tengah asik memakan sesuatu. langsung saja dia bergegas menghampiri pria tersebut.

"oii makan mulu kerjaan lu." ucapnya menepuk punggung belakang pria itu dengan keras membuat pria itu hampir tersedak cilok panas yang hendak dia telan.

Pria itu menoleh dan menatap tajam kearah gadis chubby yang tengah meringis polos itu.

"nganggur kan? anterin gue pulang yuk."

Tanpa menunggu jawaban dari pria itu, si gadis sudah terlebih dahulu naik ke boncengan belakang motor ninja hijau. Kening gadis itu berkerut karena si pria itu tetep diam ditempat, tetap menikmati cilok panasnya dengan santai.

"Sean hayuk dong.." ucapnya lagi, kali ini dia menarik-narik lengan Sean dan menduselkan kepalanya di punggung belakang pria yang ternyata adalah Sean.

"elah ganggu orang makan aja lu Gre, emang supir lu mana?" ucap Sean memasukkan satu cilok kembali kemulutnya, dia melirik kebelakang kepada Gracia yang tengah bingung pasalnya dia tidak punya supir. Dari dulu dia selalu naik taxi ojek atau bus dan paling sering sih diantar jemput pacarnya, gak pernah tuh dianter supir.

"supir yang mana?"

"ya Shammy lah siapa lagi bege."

Gracia yang mulai paham maksud dari Sean langsung memukuli punggung pria ini dengan brutal, enak saja ngatain Shammy ganteng itu sebagai supir. Mana ada supir seganteng ayang Sham hisss. Kalo Shammy gak ditelpon mamanya suruh anterin ke rumah temen arisannya pasti sekarang Gracia juga udah pulang sama Shammy, males banget minta tolong dianterin sama pria nyebelin kayak Sean ini. Cih ini terpaksa kok...

"ck~ iya iya gue anterin, elah nyusahin banget hidup lo." ucap Sean mengalah karena malas berdebat dengan gadis sadis yang suka melakukan kekerasan macam Gracia ini.

"nah gitu dong."

Sean memutar malas matanya lalu memberikan plastik ciloknya pada Gracia, gadis ini hanya menerima dengan bingung bungkusan cilok dari Sean ini.

"pegangin dulu, sayang kalo di buang."

Gracia terkekeh dan menganggukkan kepalanya saja, pantes pipi gembul, cilok tinggal lima biji aja disayangin, batin Gracia menertawakan Sean dalam hati.

'hmm padahal gue udah janji mau jalan ama Yupi, elah pasti nanti kena semprot lagi deh ama Yupi. Ck~ Greselin emang nih orang.' batin Sean sambil menghidupkan motor ninjanya.

.


Motor bersuara keras itu memasuki pekarangan rumah, sesampainya di depan teras Gracia langsung melompat turun dari sana. Mendumel tak jelas karena ulah Sean yang mengebut dijalan sehingga membuat rambut cantiknya jadi berantakan, kusut dan awut-awutan seperti ini.

"thanks ya, lain kali enggak lagi dah." ucap Gracia langsung ebrbalik badan hendak masuk kedalam rumah, namun dengan cepat Sean menatan lengan gadis ini.

Gracia menatap kearah lengannya yang dipegangi Sean dengan tatapan tanya, "apa? minta ongkos?" tanyanya sewot.

"cilok gue tadi mana?" tanya Sean tak kalah nyolot, namun kali ini Gracia meringis kecil, dia menunjuk ke mulutnya yang berarti cilok 5 biji tadi sudah raib masuk kedalam mulutnya dan kini tersimpan aman di dalam perutnya.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang