let me love you (3?)

556 32 14
                                    

Ada yang inget let me love you? Season 1 – 2? Nih anggep pengobat rindu.





Hari demi hari terus berlalu, bila hanya ada kebahagiaan yang dirasakan maka waktu akan terasa begitu cepat berputar hingga tak sadar kini mereka tak lagi muda. Itu juga yang dirasakan oleh keluarga kecil Gracio dan Shinta. Pasangan yang bisa di katakan menikah bukan atas dasar cinta melainkan kesalahpahaman saja, tetapi kini mereka membuktikan bila cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu.

Teringat jelas bagaimana pada awal awal selalu aja saja masalah, kesalahpahaman, ketidak cocokan selalu datang silih berganti. Untunglah mereka berdua kuat, masih tetap kuat bertahan dan melewati itu semua hingga sampai detik ini.

Kisah ini bukan lagi milik Gracio dan Shinta, sudah terlalu panjang kisah yang keduanya bagi bersama kita. Sekarang saatnya generasi baru yang muncul, dan inilah kisah Dinan –putra sulung mereka dimulai.
Sebuah mobil terlihat masuk kedalam pekarangan rumah, dua orang pemuda keluar dari mobil tersebut dan salah satunya adalah Dinan. Pemuda yang untungnya tidak mewarisi gen dari Gracio dan Shinta (tinggi) itu datang bersama dengan teman kampusnya. Keduanya berniat mengerjakan tugas kampus bersama.

“rumah lo gede juga ya Nan.” Ucap pemuda bernama Christo yang tengah sibuk melihat ke sekeliling rumah besar ini.

Maaf aja bukan maksudnya anak itu norak tetapi dia hanya kagum saja dengan rumah sebesar ini juga beserta segala isi perabotan mahal di dalamny

“lo langsung ke kamar gue aja naik lantai dua, gue mau kedapur bentar.” Balas Dinan. Sebagai tuan rumah yang baik tentu saja Dinan tak mau mengecewakan tamunya dengan tidak menyuguhi sesuatu ya minimal air putih saja bukan.

“emang gak ada pembantu?”

“gak ada, kata bokap gue biar anak anaknya gak pada manja.”

Jelas saja Christo heran, dia juga baru sadar jika rumah sebesar ini terasa begitu sepi. Padahal rumahnya sajayang itungannya lebih kecil dari rumah Dinan saja ada dua orang asisten rumah tangga yang bekerja.

“bilang aja bokap lo pelit.”

Sontak saja kedua bola mata Dinan membulat sempurna, tangannya gatal ingin melempar tas punggungnya kearah Christo tetapi teman busuknya itu sudah lari menaiki tangga sambil cekikikan tidak jelas. Dinan hanya bisa menggerutu tidak jelas, memang sih dia juga sempat berfikir seperti itu kepada Dad nya.

Dua gelas air sirup sudah berada di nampan siap untuk dia bawa naik ke kamar, saat ehndak menaiki tangga kebetulan sekali pintu rumahnya terbuka. Menampilkan sosok yang masih cantik meski usianya sudah tidak lagi muda, nampak begitu mempesona meski tengah menggendong bayi kecil.

“Dinan ada tamu ya?” tanyanya berjalan mendekat kearah Dinan.

Dinan mengangguk lalu mengecup pipi sosok cantik itu kemudian juga memberikan kecupan di dahi si jagoan kecil.

“ada temen mau ngerjain tugas mam.” Jawab Dinan kepada sosok yang di panggil mam, tentu saja dia adalah ibunya, yaitu Shinta. Dan sosok kecil yang di gendong Shinta adalah adik sulungnya yang masih berumur dua tahun, Azizi namanya atau biasa dipanggil dek Jiji.

“kok cuman dikasih air sih, makanan dikulkas emang gak ada?” heran Shinta karena anak sulungnya ini cuman membawa minum di nampannya.

“sengaja, biar dia gak tuman main kesini mulu. Yaudah aku ke kamar dulu ya mam.” Balas Dinan dengan begitu jujurnya. Shinta hanya bisa menggeleng sambil tersenyum mendengar jawaban dari Dinan.

“Nan nan nan...” Azizi merentangkan tangannya mencoba meraih sang kakak dengan kedua tangan mungilnya.

“aduh sayang kak Nan nya mau belajar dulu, nanti aja ya.” Ucap Shinta yang mengerti pasti Azizi ini mau nemplok pada kakak sulungnya.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang