" sebaiknya saya pulang dulu pak....sepertinya akan segera turun hujan...." pamit gue kepada pak itong, setelah menyelesaikan pembayaran, gue segera pergi meninggalkan warung
" daun kelor....hmmm..apakah benar dengan apa yang telah di ucapkan oleh pak itong tadi, kalau memang benar daun kelor tersebut dapat membuktikan apakah seseorang itu terhubung dengan sesuatu yang ghaib atau tidak..berarti akan ada resiko yang akan gue tanggung jika melakukan petunjuk pak itong tersebut, tapi gue yakin...jika gue melakukan petunjuk itu, enggak akan ada sesuatu yang buruk terjadi dan menimpa aki..." ucap gue dalam hati seraya berpikir untuk melakukan petunjuk pak itong tersebut malam ini
" sebaiknya gue buktikan malam ini...."
Selepas dari perkataan gue itu, gue segera melangkahkan kaki ini menuju ke rumah seseorang yang mungkin akan bisa memberikan bantuannya malam ini
" assalamualaikum...." salam gue begitu tiba di depan rumah yang menjadi tujuan gue malam ini, dan kini diantara ketiadaan jawaban salam yang terucap dari dalam rumah, gue kembali mengucapkan salam disertai dengan mengetuk pintu rumah, di saat itulah terdengar tanda tanda keberadaan seseorang di dalam rumah
" wa'alaikumsalam....siapa ya..."
Menyadari bahwa seseorang kini telah menyingkap gorden jendela rumah, gue segera menganggukan kepala ke arah seorang perempuan tua yang tengah menatap gue dari balik kaca jendela
" saya danang bu....cucunya aki darwis..." ucap gue memperkenalkan diri begitu perempuan tua tersebut keluar dari dalam rumah
" ohhh cucunya aki darwis, ada keperluan apa nak danang....?"
" bidinnya ada bu....?"
Begitu mendengar pertanyaan gue itu, untuk sesaat perempuan tua itu memperhatikan gue dengan begitu seksama
" tunggu sebentar..." ucap perempuan tua tersebut seraya berjalan memasuki rumah, dan kini setelah menunggu beberapa saat, terlihat kehadiran bidin yang keluar dari dalam rumah lalu menghampiri gue
" lohhh danang...ada apa nang...kok tumben banget..." ujar bidin yang merasa kaget dengan kehadiran gue saat ini, mendapati perkataan bidin tersebut, gue segera membuka pembicaraan ini dengan percakapan basa basi, dan setelah itu, gue mulai mengutarakan akan maksud dari kedatangan gue malam ini
" hahhh lu yakin nang....?" tanya bidin dengan rasa tidak percaya
" sangat yakin din...dan gue juga yakin enggak akan terjadi apa apa dengan aki...dan gue harap malam ini lu mau menjadi saksinya...."
" haduhhh nang...bukannya gue enggak mau membantu, tapi gue takut akan terjadi sesuatu pada aki darwis, karena apa yang akan lakukan itu bukanlah sesuatu yang main main...."
" gue yakin din....tolong bantu gue...sepertinya hanya jalan ini yang bisa membuktikan bahwa aki memang enggak pernah berhubungan dengan sesuatu yang ghaib...."
Untuk sesaat lamanya bidin hanya terdiam tanpa bisa memberikan jawaban
" bagaimana din......"
" baiklah nang....gue akan menolong lu, tapi kalau memang nanti terjadi sesuatu dengan aki darwis....gue harap lu akan selalu ingat kalau gue pernah melarang lu untuk melakukan hal ini...."
Gue langsung menganggukan kepala begitu mendengar perkataan bidin tersebut, dan kini setelah menunggu beberapa saat untuk bidin berganti pakaian, akhirnya gue dan bidin berangkat ke sebuah tempat yang menurut bidin terdapat keberadaan pohon kelor
" di sini tempatnya din...?" tanya gue begitu tiba di sebuah tempat dimana terdapat sebuah anak sungai yang memisahkan antara kampung kami dengan kampung sebelah, rerimbunan ilalang liar yang terlihat sudah meninggi, menutupi keberadaan dari anak sungai tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN
Horror" bang....lu kenapa...?" tanya daru begitu melihat gue yang menghentikan pergerakan tangan ini dari menarik tali timba, mendapati pertanyaan daru tersebut, gue kembali menggerakan tangan ini untuk menarik tali timba " kenapa sih bang..." tanya daru...