Kabut pagi yang masih terlihat jelas melalui kaca jendela kamar, kini seperti menyambut terbukanya pejaman mata gue di pagi hari ini, udara dingin yang masuk melalui celah lubang jendela kamar sepertinya kini telah mampu untuk menembus kain sarung yang tengah gue kenakan, daru yang masih tertidur di samping gue, sesekali menggeliatkan tubuhnya, dan sepertinya saat ini daru sedang mencari posisi yang nyaman untuk menghilangkan rasa dingin yang di rasakannya
" ru...bangun, udah pagi..." ucap gue sambil menyingkap kain sarung yang menutupi tubuh daru, terlihat daru kembali menggeliatkan tubuhnya, tapi untuk kali ini daru telah membuka pejaman matanya. Kini sudah tidak gue lihat lagi keberadaan bapak, ibu ataupun kak dira di dalam kamar, mendapati hal tersebut, gue bergegas bangun untuk menuju ke kamar mandi
" tumben ibu enggak bangunin danang...." ucap gue begitu keluar dari dalam kamar, terlihat ibu sedang menemani kak dira sarapan pagi
" biar kamu terbiasa bangun sendiri....daru mana nang...?" tanya ibu
" masih ada di kamar bu, sedang berpakaian..." jawab gue sambil membuka nasi bungkus yang berada di meja
" bapak mana bu....?" tanya gue begitu menyadari kalau gue belum bertemu bapak semenjak gue bangun tidur tadi
" udah jalan dari pagi tadi nang....nanti kalian berangkat ke sekolah jalan kaki aja..." seiring perkataan ibu, terlihat daru keluar dari dalam kamar, kini seragam yang dikenakannya sudah terlihat rapih melekat di tubuhnya, setelah menghabiskan sarapan pagi, akhirnya kami memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah
Tanpa terasa hari mulai beranjak siang, kak dira yang rupanya sudah sedari tadi menunggu gue di gerbang sekolah, kini terlihat menunjukan rasa kesalnya begitu melihat kehadiran gue
" lama banget sih nang...."
" maaf kak, tadi gue ke wc dulu....." jawab gue sambil menarik tangan kak dira untuk segera berjalan pulang
" daru mana kak....biasanya dia nungguin kita pulang..." tanya gue sambil menyepak sebuah batu kecil yang ada di jalan
" udah pulang duluan, tadi di jemput sama ibu...."
Hampir kurang lebih sepuluh menit lamanya gue dan kak dira berjalan menuju rumah, hingga akhirnya ketika tiba di rumah, gue dan kak dira melihat motor yang biasa digunakan bapak untuk berkerja, kini telah terparkir di halaman rumah
" assalamualaikum...." ucap gue dan kak dira nyaris bersamaan
" wa'alaikumsalam..." terdengar jawaban dari ibu, seiring dengan terdengarnya putaran anak kunci
" asikkk....bapak ada di rumah ya bu....?" tanya kak dira begitu memasuki rumah, kini bukannya sebuah jawaban yang kak dira dapatkan, terlihat ibu memberikan isyarat tangan agar kak dira memelankan suaranya
" ada apa sih bu...?" tanya gue dengan rasa penasaran
" sebaiknya kalian ganti baju....terus langsung makan...." jawab ibu menghiraukan pertanyaan gue, terlihat ibu memasuki salah satu kamar kosong yang selama ini tidak di tempati, melihat hal itu, gue dan kak dira hanya saling berpandangan
" ada apa sih kak...."
" enggak tau...." jawab kak dira singkat, kini kak dira mengajak gue untuk memasuki kamar, terlihat daru sudah berada di dalam kamar, melihat kehadiran gue dan kak dira di dalam kamar, daru terlihat mengembangkan senyumnya
" akhirnya ada teman juga...."
" lohh, kenapa ngomong gitu ru...." tanya gue sambil berganti baju
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN
Horror" bang....lu kenapa...?" tanya daru begitu melihat gue yang menghentikan pergerakan tangan ini dari menarik tali timba, mendapati pertanyaan daru tersebut, gue kembali menggerakan tangan ini untuk menarik tali timba " kenapa sih bang..." tanya daru...