" kalau memang ternyata aki udah sadar dan membuka pintu kamar tersebut, lantas yang merokok di dalam kamar gue ini berarti daru...?"
Belum sempat gue mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang bermain main di dalam pikiran gue itu, kini nampak sepotong kaki yang hanya sebatas lutut, terlihat menyeruak keluar dari dalam kamar aki, melihat hal tersebut, gue merasakan detak jantung gue ini semakin berdegup dengan kencang, dan kini secara perlahan tapi pasti, gue kembali melihat sesuatu yang keluar dari dalam kamar setelah keluarnya kaki yang hanya sebatas lutut itu, dan untuk kali ini gue melihat sepotong tangan yang tengah menggenggam sebilah golok terlihat keluar dari dalam kamar, dan hal ini jelas telah membuat hembusan nafas gue ini seperti terhenti sejenak
" golok itu...." ucap gue yang sepertinya mengenali golok yang berada di dalam genggaman tangannya tersebut, yaa itu adalah sebilah golok milik aki yang memang telah sedari kemarin menjadi obyek pencarian gue dan daru di rumah ini, hingga akhirnya disaat gue meyakini bahwa sosok yang tengah gue lihat keberadaan tangannya saat ini ini adalah aki, sosok tersebut kini menyembulkan wajahnya keluar dari dalam kamar, dan disaat itulah gue melihat sebuah wajah yang terselimuti oleh kegelapan bahkan bisa gue katakan wajah itu mempunyai warna kulit yang menyatu dengan kegelapan, dan hal ini tidaklah mengarah pada sosok phisik dari aki
" bukan...itu bukan aki..." sangkal gue atas keyakinan gue yang ternyata keliru
Hampir beberapa saat lamanya gue kini hanya bisa terpaku dalam menatap keberadaan mahluk berkulit hitam legam yang menyerupai aki itu, hingga akhirnya ketika mahluk tersebut mulai mengarahkan wajahnya ke arah gue, gue bisa melihat kedua bola matanya yang berwarna merah menyala menatap ke arah gue dengan tatapan matanya yang tajam, keberadaan bibirnya yang terlihat bergerak gerak kini seperti melontarkan mantra pelumpuh yang membuat tubuh gue ini terasa sulit untuk di gerakan
" pakk.....tolong danang pak, cepat pulang....danang udah enggak kuat lagi untuk menghadapi semuanya ini...." gumam gue dalam hati seraya membayangkan akan sosok bapak yang hadir saat ini dan mengeluarkan gue dari situasi menyeramkan ini, hingga akhirnya di saat gue mulai merasa tidak berdaya untuk melakukan tindakan apapun guna mengeluarkan gue dari situasi menyeramkan ini, bunyi suara halilintar yang terdengar keras memecah keheningan malam kini mengiringi padamnya lampu rumah, dan hal tersebut sepertinya kini memberikan gue sebuah suntikan keberanian untuk keluar dari situasi menyeramkan ini
" brengsek.....!!!" maki gue begitu mendapati kenyataan bahwa keberadaan pintu rumah yang dalam posisi terkunci kini telah menjadi penghambat pergerakan gue untuk keluar dari dalam rumah, mendapati hal tersebut, dengan tangan yang gemetar, gue mencoba untuk memutar kunci rumah, tapi sepertinya rasa takut yang tengah gue rasakan saat ini kini telah membuat sesuatu yang seharusnya mudah untuk dilakukan kini terasa sulit untuk dilakukan, hingga akhirnya seiring dengan keberhasilan gue memutar anak kunci untuk membuka pintu rumah, gue merasakan adanya benda keras yang menyentuh punggung gue, dari rasa dingin yang dihantarkan oleh benda keras tersebut, sepertinya benda keras tersebut terbuat dari logam, dan hal ini bisa saja mengarah pada golok milik aki
" persetannn...." maki gue kembali seraya memutar gagang pintu rumah, dan kini begitu mendapati pintu rumah yang telah terbuka, gue segera berlari keluar dari dalam rumah dengan meninggalkan pintu rumah yang masih terbuka, butiran air hujan yang membasahi tubuh gue serta rasa dingin yang gue rasakan menusuk tubuh gue ini, kini sudah tidak gue hiraukan lagi, gue tetap berlari dan berlari, hingga akhirnya tanpa gue sadari, kini gue telah berada jauh dari rumah
" sinting.... gue bebas...bebas...." gumam gue sambil membungkukan tubuh ini, irama nafas gue yang terasa memburu, kini mengiringi keluarnya butiran keringat yang bercampur dengan butiran air hujan yang membasahi tubuh gue ini
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN
Horror" bang....lu kenapa...?" tanya daru begitu melihat gue yang menghentikan pergerakan tangan ini dari menarik tali timba, mendapati pertanyaan daru tersebut, gue kembali menggerakan tangan ini untuk menarik tali timba " kenapa sih bang..." tanya daru...