Chapter 5

3.7K 207 8
                                    


Begitu memasuki rumah, gue sama sekali tidak melihat adanya keanehan di rumah aki, semuanya masih terlihat sama, hanya yang membedakannya sekarang ini adalah susana rumah yang terlihat lebih sepi dibanding saat gue dan keluarga masih tinggal di rumah ini, bayangan gue akan sambutan dari aki dan nini, serta kelucuan dari anak uwa odah dalam menyambut kedatangan kami, kini seperti sirna begitu saja begitu gue mendapati kesunyian ini

" aki dan nini kemana pak....?" tanya daru sambil menghempaskan tubuhnya di kursi, terlihat bapak dan ibu memasuki rumah diiringi dengan pak ujang

" iya nih...anak uwa odah juga enggak kelihatan..." ucap kak dira seraya memperhatikan keadaan di dalam rumah

" kang tama, apa sebaiknya saya pulang aja ya...kan kalau sekarang udah ada kang tama di rumah ini...." ujar pak ujang menyadarkan bapak dari keterpakuannya

" loh...memangnya selama ini pak ujang tinggal di rumah aki...?" tanya gue karena merasa heran dengan perkataan pak ujang

" iya sebaiknya kang ujang pulang aja..."

" kalau ada apa apa jangan sungkan sungkan untuk mengabari saya kang...." selepas dari perkataan pak ujang tersebut, bapak mengantarkan pak ujang keluar dari dalam rumah

" bu...memangnya aki dan nini kemana...?" tanya daru kepada ibu, terlihat bapak sudah menutup pintu rumah lalu berjalan menghampiri kami, tanpa berkata apa apa, bapak mengambil tas pakaian yang kami bawa, lalu berjalan menuju kamar yang dulu kami tempati

" ayo kita istirahat dulu..." ajak bapak tanpa menghentikan langkah kakinya

" untuk sementara kalian tidur disini dulu....." perintah bapak begitu melihat kami memasuki kamar

" sebaiknya kita sholat dulu pak..." ajak ibu yang bersambut dengan ajakan bapak yang mengajak gue, kak dira dan daru untuk ikut sholat berjamaah

" danang nanti sendiri aja pak..." ucap gue sambil merebahkan tubuh di atas tempat tidur, terlihat bapak hanya menggelengkan kepala, kini bapak mengajak kak dira dan daru untuk mengambil air wudhu guna melaksanakan sholat berjamaah

Enam tahun lamanya gue berada di lampung, sepertinya hal tersebut telah menimbulkan kerinduan gue akan hawa sejuk dan dingin yang kini tengah gue rasakan, dalam rasa letih yang mendera tubuh gue ini, tanpa gue sadari secara perlahan gue mulai memejamkan mata ini lalu tertidur, hingga akhirnya gue mulai terjaga kembali begitu mendengar suara bapak yang membangunkan gue untuk melaksanakan sholat isya

" nang....sholat dulu..."

Entah telah berapa lama gue tertidur, kini disaat gue membuka pejaman mata ini, terlihat bapak yang sedang menutup jendela kamar, sedangkan ibu, kak dira dan daru nampak sudah terlelap dalam tidurnya

" sudah pukul berapa pak..." tanya gue diantara pandangan gue yang masih terasa samar, terlihat bapak memandang ke arah jam yang berada di dinding kamar

" jam dua belas nang....sudah sana sholat dulu..." ucap bapak seraya menaiki tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya di sisi ibu

Tanpa menunggu perintah bapak selanjutnya, gue segera bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju ke kamar mandi, dan setibanya gue di depan kamar mandi, untuk sesaat lamanya gue hanya terdiam, mencoba untuk menghilangkan rasa mengantuk yang masih gue rasakan

" lebih baik gue mandi dulu..." gumam gue begitu merasakan rasa gatal di tubuh ini, tapi disaat kini gue telah berada di dalam kamar mandi, keinginan gue itu sepertinya menemui batu sandungan begitu gue mendapati keberadaan air yang di dalam bak mandi hanya menyisakan sedikit airnya

" yaa ampun....terpaksa gue harus olah raga malam nih..." gerutu gue dengan sedikit mengembangkan senyum lalu berjalan keluar dari dalam kamar mandi menuju sumur yang berada di halaman belakang rumah, walaupun ada sedikit rasa kesal begitu mendapati bak mandi yang kosong, tapi setidaknya kini gue bisa menghapuskan kerinduan gue atas sesuatu yang tidak pernah gue lakukan lagi selama enam tahun lamanya

WARISANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang