03

9.3K 960 41
                                    

Manik hitamnya langsung menilik ke arahku. Nampaknya sempat merasa bingung.

Aku buru-buru menuai senyuman manis, sebab dia tetap bungkam. Matanya menjelajahi tubuhku. Dari puncak kepala, hingga ujung kaki.

Kelihatannya ia tak tertarik, buru-buru mengalihkan pandangan sambil mendengus.

"Tuan, bawalah aku bersamamu. Aku kelaparan, aku juga kedinginan."

"Jika Tuan memberiku semangkuk nasi, maka aku akan memberikan apa pun yang Tuan mau."

MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang