Aku memiliki beberapa lembar gaun baru, menjajalnya satu persatu lalu berputar di depan Tuanku.
Kami berkenalan, cukup singkat. Ia memperkenalkan dirinya dengan baik setelah melantunkan pujian bahwa diriku adalah seorang gadis yang begitu cantik.
"Aku, Jeon Jungkook. Meski aku memberitahukan namaku, kau harus tetap memanggilku, Tuan."
Bibirku mengulas senyuman manis, sedikit membungkuk untuk menyampaikan rasa hormat.
Ia mendaratkan telapak tangannya di atas puncak kepalaku. Memberi usapan yang begitu lembut.
"Mulai sekarang, kita akan tinggal di bawah atap yang sama. Di balik selimut yang sama."
"Serahkan dirimu padaku. Seutuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...