Tuanku, Tuanku. Kau adalah milikku.
Aku menyimpan jantungmu di sebuah wadah. Aku akan membawamu kemana pun. Kita akan selalu bersama.
Tuanku, Tuanku. Aku adalah budakmu. Aku pula pencabut nyawamu.
Sungguh aku mencintaimu, wahai Tuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...