Malamnya, wanita itu berkunjung ke flat. Ia mencari keberadaan Jungkook.
Sayangnya, Jungkook baru saja pergi setelah mengemasi beberapa barang miliknya yang tertinggal.
Aku lantas menjamu wanita itu untuk minum teh dan menjajal sedikit kudapan.
Awalnya hanya sebatas itu. Namun lama-kelamaan, aku merasa tak nyaman dengan bisikan yang menghampiri telingaku.
Bunuh dia.
Bunuh dia.
Akulah yang pantas bersanding dengan Tuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...