Aku tersenyum menyambut kedatangannya. Saat aku mendekat, ia berusaha menjauh.
Ia menatap ngeri ke arahku.
"Kenapa kau terlihat ketakutan?"
Aku berlari ke arahnya, namun ia mengancam; jika aku berani mendekat, maka aku akan kehilangan nyawaku. Sama seperti apa yang dialami istrinya.
"Kau menjijikkan, Grey."
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...