Aku mencium bibirnya yang mulai menghitam. Bau tak sedap muncul dari jasadnya. Aku tersenyum simpul sembari memeluk sebuah wadah berisikan jantung miliknya.
Dengan sedikit tergesa, kakiku mulai berderap keluar.
Aku telah meninggalkan flat sebelum penghuni apartemen dan juga polisi berdatangan. Mungkin mereka telah menemukan mayat keduanya.
Aku merasa lega. Jeon Jungkook ada bersamaku.
Jeon Jungkook tersenyum untukku.
Jeon Jungkook mencintaiku.
Jeon Jungkook Tuan abadiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...