Aku memasuki sebuah flat. Cukup mewah dan luas untuk ditinggali oleh seorang pemuda lajang yang tengah memimpin langkah, tepat di depanku.
Ia menghentikan langkahnya, melepaskan jas hitam yang menyelimuti dirinya.
Selang beberapa detik, badannya berbalik, memberikan tangannya ke arahku. Aku tersenyum, langsung memeluk telapak tangannya dengan sebuah genggaman hangat.
"Aku akan membersihkan tubuhmu, Grey."
KAMU SEDANG MEMBACA
Master
FanfictionAku hanya ingin dia mengerti. Sedari awal manik kami bertemu, di bawah rintikan hujan, aku langsung tahu bahwa dia Tuanku, bahwa dia hatiku. Tapi, Tuanku hanya menganggapku budaknya, yang senantiasa bersujud di depan pintu dan mengharap belaian pada...