S C A R L E T
"Bagaimana dengan punggungmu?"
Kami sudah berada di rumah sekarang, tepatnya tengah malam.
Jeongin langsung mengobati luka - luka di tanganku. Giliran aku yang memeriksa keadaannya.Lama hening menyelimuti kami, sampai rasa penasaran yang besar menuntut ku untuk bertanya.
"Jeongin?"
"Apa?"
"Uhm, kau bilang hanya terikat perjanjian denganku? Tidak, lebih tepatnya hanya dengan satu orang, yaitu aku kan?"
"Bukan aku yang melakukan penyerangan terhadap manusia - manusia itu."
Ia seperti sudah mengetahui maksud pertanyaanku. Tapi rasa penasaranku belum usai.
"Lalu, yang tadi menyerangku, apakah dia juga vampir sepertimu?"
Raut wajahnya berubah menjadi datar. Pasti ada sesuatu yang berkaitan dengan sosok tadi.
"Dan ... kalau aku tak salah dengar, kau memanggilnya kakak?"
"Benar. Yang tadi adalah kakakku. Dia ... dia bukan vampir, dia adalah seorang iblis."
Jawabannya membuatku terkejut! Apalagi ini? Belum cukup hidupku rumit dengan kedatangan vampir, sekarang harus ditambah oleh iblis?!
Jeongin menatapku lekat. Kami yang sedang berada di ruang tengah, terlibat kecanggungan yang kentara. Ini terjadi sejak penyerangan tadi.
Lengannya menyentuh tanda dileherku, seketika rasa panas dan menusuk itu seperti menjalar ke seluruh tubuh, ditambah rasa perih dari lenganku yang entah karena apa sebabnya.
"Argh! Apa yg kau lakukan!?"
Aku merintih kesakitan sambil meremas bantal sofa yg menjadi pelampiasanku. Sedangkan Jeongin hanya menatapku datar. "Kenapa kau tidak menyetujui perjanjian seutuhnya?"
Pertanyaannya membuatku heran, apa maksudnya? Aku sudah menyetujuinya! Buktinya kini tanda itu ada dileherku kan?!
"Kau tidak sepenuhnya menyetujui, kan? Karenanya, iblis itu bisa meninggalkan dark sign di lenganmu! Jika kau menyetujui sepenuhnya dan terikat padaku, kau tidak akan kesakitan seperti ini!" Bentaknya.
"Bukannya wajar jika aku masih setengah percaya? Kita baru saja bertemu seminggu! Dan kau sudah mendeklarasikan bahwa aku adalah milikmu? Lucu sekali bukan?!"
Emosi ku tersulut, ditambah rasa sakit ini, semuanya seperti terbakar. Entah sejak kapan, vampir ini mulai berlaku seenaknya!
"Aku adalah mangsamu, dan kau adalah penjagaku! Bagaimana aku bisa merasa aman sedangkan kau saja bisa menjadi musuhku?! Cukup lelah aku dengan hidup ini Jeongin! Cukup!"
Air mataku tumpah, aku sudah sangat lelah dengan kenyataan yang berturut - turut membuatku kehilangan harapan. Semua orang yang kusayangi, mereka pergi, pergi meninggalkanku selamanya!
"KENAPA KAU TIDAK MEMBUNUHKU SAJA?! MALAH MEMBUAT PERJANJIAN BODOH DENGANKU?! KAU TIDAK TAHU RASANYA HIDUP SEORANG DIRI DITENGAH TAMPARAN DUNIA, KAN?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✗。MATE - SCARLET.
Fanfictionmengikat perjanjian darah dengan vampir-atau- menyerahkan kehidupan pada iblis? (editing on process)