| 18. |

3.1K 538 34
                                    

"Ayah? B-benarkah itu semua?!"

Setelah itu, Jeongin menghilang membawa tanya dan luka.

- Scarlet -


Gadis itu terus berlari dari satu ruangan ke ruang lain dirumah ini. Membuka dengan tidak sabarnya setiap pintu berharap sosok yang ia pikirkan ada dihadapannya.

"HWANG HYUNJIN!"

Ketiga kalinya ia masuk ke kamar ini. Dia tahu, hanya dirinya yang ada dirumah, tapi hatinya terus mengatakan jika Hyunjin ada disana. Sejak kepergian Hyunjin, sejak penjelasan Changbin, waktunya serasa berhenti kembali seperti saat kecelakaan itu terjadi.

"HYUNJIN! IBLIS BODOH KUBILANG KEMBALI!! KAU TIDAK BOLEH PERGI!! TIDAK BOLEH HYUNJIN!!"

Tangisnya kembali terdengar, suaranya sudah parau ditelan hujan yang turun membasahi malam.

Ia kini mengerti, hatinya memilih siapa. Hatinya telah jatuh pada iblis kematian itu. Mau bagaimanapun ia mengelak, berapakali pun ia menepis, Jeongin bukan yang ia cinta.

Ia menyayangi keduanya, tapi hanya mencintai salah satunya. Berulang kali ia meyakinkan bahwa ia mencintai Jeongin, berulang kali pula hatinya sakit dan terus meneriakkan nama Hyunjin.

"Kumohon, Hyunjin.. Kumohon! Kembalilah! Aku tahu ini terlambat, tapi dengarkan penjelasanku dulu Hyunjin!"

Suara petir menggelegar diluar sana. Tak urung membuat kenekatan Hyejung berhenti. Ia mencoba kembali berjalan, mencapai pintu kamar yang sedikit terbuka. Belum sampai langkahnya melewati pintu, tubuhnya sudah ambruk, terlalu banyak tenaganya yang habis terbuang karena tangis dan usaha sia - sia mengitari rumah mencari Hyunjin.

Ia masih menangis, hanya saja air matanya sudah mengering. Rasa bersalah kembali menghantuinya, bayangan - bayangan masa lalu kembali bermunculan. Kepalanya berdengung, masa - masa kelam itu kembali bermunculan memaksa Hyejung masuk kesana.

"Tidak! Aku tidak mau kembali kesana! Aku akan mencari Hyunjin! Aku tidak akan pergi sebelum menemukannya! Tidak!"

Suaranya habis karena ia terus berteriak, tak peduli sang empu nama mendengar atau tidak ia kembali berteriak dengan kencangnya.

"HWANG HYUNJIN!! TAK PEDULI KAU MENDENGARKU ATAU TIDAK, AKU SEBAGAI MATE MU MEMERINTAHKANMU UNTUK KEMBALI!!!"

Dengan sisa tenaganya ia berdiri. Meski sedetik kemudian tubuhnya kembali oleng, sepasang tangan dingin itu menangkap tubuhnya. Disisa kesadarannya, Hyejung kembali terbangun, tenaganya bagai kembali saat melihat sosok iblis yang sejak tadi ia cari.

"H-hyunjin?"

Hyejung duduk dihadapan iblis itu. Tangannya membingkai wajah dingin milik Hyunjin, berharap bahwa kini ia tidak sedang bermimpi. Lengannya perlahan turun, menggenggam tangan Hyunjin yang selama ini hangat dengan caranya sendiri. Air matanya kembali turun, menghalangi pandangannya yang sudah tertunduk.

"Katakan jika aku tidak sedang bermimpin, Hyunjin. Ini-- benar kau, kan?"

"Kenapa kau pergi begitu saja?!

Tubuh gadis itu kembali bergetar, tak peduli selelah apa tubuhnya sekarang. Yang ia inginkan hanyalah satu, Iblis dihadapannya. Hwang Hyunjin.

"A-aku mengerti, aku sudah paham! Aku-- a-aku"

Belum selesai ia dengan ucapannya, akhirnya Hyejung memeluk tubuh Hyunjin erat dengan tangisan yang tak kunjung mereda. Menyembunyikan wajahnya pada dada bidang milik Hyunjin.

✗。MATE - SCARLET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang