| final |

3.2K 511 17
                                    

"Bunuh aku setelah aku membunuhnya."

Azure memindahkan busur dan panah perak itu ketangannya. Berjalan meninggalkan Alta yang mematung dengan pedang keunguan miliknya ditangan sang adik, untuk menjemput kematian abadi Ayah yang membuangnya.

"Sudah cukup aku yang menanggung luka. Takkan kubiarkan kau menyakiti orang yang kusayangi."


- Scarlet -

Flashback On

"Azure, sangat mencintaimu Wynstelle, tapi dia juga tidak bisa mengorbankan adik yang disayanginya."

"Dia sedang melawan Austrin, dia sedang membalaskan dendam masa lalu bangsa Wizard, dan menyelamatkan nyawamu, nyawa adiknya, Ibu, dan masa depan kerajaan dari Austrin yang terlalu haus akan kekuasaan."

"Ibu-- ibu tidak bisa menghentikannya Wynstelle, Ibu tidak bisa melakukan apa - apa!"

"Bahkan dia tidak memberitahumu jika dia akan menjemput sendiri kematian abadinya, dia mengirimkan bayangannya untuk menemanimu sampai ia mati.. Ibu harus bagaimana Wynstelle? Harus bagaimana?"

Keduanya menangis dalam pelukan, sama - sama memikirkan sang Iblis.

"Azure tidak akan mati, Ibu. Alta juga tidak akan mati. Tidak akan ada yang berkorban, aku akan menghentikannya! Bawa aku pergi kesana Ibu!"

Flashback Off.

"Kau! Akan kuhancurkan kau Demon sialan!"

Austrin mengeluarkan pedangnya. Ia mulai melawan Azure yang semakin mendekat kepadanya.

"Coba bunuh aku, buktikan kata - kata aroganmu padaku."

Crak!

Trang!

Suara pedang beradu terus terdengar, sesekali suara debuman antara dua kekuatan yang beradu mengepulkan percikan api.

"Demon yang bodoh."

"Berhenti mengatakan omong kosong saat kematianmu akan segera tiba, Ayah."

✗。MATE - SCARLET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang