| end |

5.2K 580 116
                                    

Minho berjalan menyusuri taman di sore hari. Diujung sana terlihat seseorang yang belakangan ini selalu menghubunginya untuk menanyakan kabar si gadis yang telah bahagia dengan pasangannya disana.

"Oh, sebelah sini!"

"Maaf membuatmu menunggu lama."

"Tidak apa - apa. Bagaimana kabar Hyejung?"

"Dia, baik - baik saja sepertinya."

"Hm, bilang padanya untuk segera kembali ke cafe ya! Chan dan Woojin Hyung merindukannya." terdengar kekehan kecil di akhir kata - katanya.

Minho melirik Feelix yang membawa sebuket mawar merah. "Kenapa kau membawa bunga?"

"Ini bunga kesukaan Hyejung. Tolong berikan padanya ya!"

"Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa!"

Feelix memberikan bunga itu, setelahnya pamit, ia berdiri pergi meninggalkan Minho.


"Banyak kenangan tentangnya yang kuhapus dari ingatan mereka."

Seungmin muncul dan duduk ditempat Feelix tadi.

"Kau tidak ingin kuhapus ingatannya?"

"Tidak, hapus saja ingatan mereka. Tapi jangan ingatanku."

"Kenapa?"

Angin berhembus membelai surai kecoklatannya. Matanya terpejam seakan terbuai dengan ketenangan. Tidak dengan hatinya. Setelah mendengar berita kematian itu, hatinya hancur berkeping - keping.

"Cukup rasa ini yang tak terucap. Biarkan aku menikmati pahit dan kenangan terakhir bersamanya."

Minho tersenyum getir memandangi bunga mawar yang ada ditangannya. Begitu pula dengan Seungmin, tak habis pikir dengan takdir yang telah terjadi.

"Tenanglah, mereka sudah bahagia."

"Hm, aku tahu. Karena itu, bantu aku menemukan kebahagiaan baru."

"Bagaimana dengan Kembali ke Underworld dan mengerjakan tugas baru dirumah?"

"Tidak."

Seungmin tertawa, setelah itu dia kembali berdiri dan mengambil bucket mawar ditangan Minho.

"Biar aku yang mengantarkan bunganya. Lain kali, kau harus berkunjung kesana dan menemui kerajaan."

"Tentu. Kau akan kembali?"

"Ya, melihat bagaimana kondisi Vampire yang ditinggalkan orang - orang terkasihnya. Dan menjenguk Queen Gazelle yang masih terpukul atas kepergian Azure."

Dan Seungmin pun menghilang. Minho kembali berjalan, menyusuri perlahan jalanan dengan mentari yang beranjak kembali ke peraduannya.

Disana ia melihat gadis itu, melambaikan tangannya dengan semangat ke arah Minho.

"Oppa! Disini!"



Takdir, cinta, dan asa.

Aku bisa gila karena terus melihat bayanganmu.

Setidaknya biarkan hatiku menerima bahwa kau telah tiada.

✗。MATE - SCARLET.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang