"Venom bilang Attila menyiapkan Legiunnya. Dia akan datang kepadamu cepat atau lambat Azure. Dia ingin membalaskan dendamnya!"
Itu yang tak sengaja kudengar.
Legiun? Balas dendam?
Venom?
Attila? Siapa lagi mereka?
- Scarlet -
"Langsung ke rumahku?" tanya Hyejung pada Hyunjin yang sedang mematung di sampingnya memperhatikan keramaian diujung sana.
"Tidak. Aku ingin berjalan - jalan disini denganmu."
Akhirnya Hyunjin membawa Hyejung menuju keramaian itu, sebuah bazaar yang diadakan di tengah kota di sore hari memang menarik perhatian banyak orang. Sebelum mereka menyeberangi jalanan, Hyejung menahan lengan Hyunjin.
"Kau akan kesana dengan memakai pakaian ini?!"
"Apa?" tanya Hyunjin,
"Pakaianmu serba hitam! Kau ingin dianggap penjahat?!"
"Oh."
Hyunjin melakukan ilusinya lagi, ketika ia menjentikkan jarinya, pakaiannya sudah berubah. Hyejung melongo dengan apa yang Hyunjin lakukan, "Daebak! Kau juga bisa mengubah pakaianku?"
"Tentu, kau ingin?"
Hyejung mengangguk semangat, Hyunjin menutup mata Hyejung menggunakan tangannya, dan suara jentikan jari kembali terdengar.
Sweater yang senada dengan apa yang Hyunjin pakai, senyum cerah terbit di wajah Hyejung. Ia berharap tidak ada siapapun yang menyadari apa yang baru saja Hyunjin lakukan.
"Aku tidak tahu, hanya saja yang kupikirkan adalah ini. Mungkin orang - orang disini bilang couple."
"Ya kau benar! Baiklah, mari kita bermain!"
Gantian Hyejung yang membawa Hyunjin berlari. Menembus keramaian menuju setiap Stan makanan dan permainan.
"Tunggu, memangnya kau punya uang? Aku tidak membawa sepeser pun."
"Kau melupakan fakta bahwa aku sudah hidup beberapa abad ya."
"Ya baiklah aku mengerti, Tuan Iblis yang kaya raya."
"Andaikan kau bisa mendengar hatiku, Wynstelle. Yang selalu mengharapkan dirimu, dan pertama kalinya aku menyesal terlahir bukan menjadi manusia sepertimu."
"Semoga ini bukan yang terakhir, Azure. Didunia ini selalu ada pilihan, tapi bolehkah aku mengharapkan kalian berdua?"
Mereka menghabiskan waktu bersama. Melupakan fakta bahwa keduanya dari bangsa yang berbeda.
Hyunjin yang semakin terjatuh kepada Hyejung. Dan Hyejung yang terpukau oleh sikap dan sifat asli Hyunjin saat bersamanya.
Sampai Hyunjin tertegun kala melihat sepasang kakek dan nenek yang duduk di atas kursi dengan pohon yang meneduhkan mereka sedang tertawa bersama.
"Wynstelle."
KAMU SEDANG MEMBACA
✗。MATE - SCARLET.
Fanfictionmengikat perjanjian darah dengan vampir-atau- menyerahkan kehidupan pada iblis? (editing on process)