"Allah tidak memberlakukan sebuah qada kepada hambaNya, kecuali itu menjadi sebuah kebiakan baginya."(HR. Imam Ahmad)
AUTHOR
Azan Ashar baru saja berkumandang. Sekarang Tifa sudah ada di kamarnya,ia beranjak dari kursi meja belajarnya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah mengambil wudhu,ia segera menyambar mukenanya dan membentangkan sajadahnya. Kemudian,ia memulai sholatnya dengan khusyuk.
✨
" ...yusrik bi'ibadati robbihiii ahada. Shodaqollohul'adzim"
Tifa baru saja siap membaca surah Al-Kahfi. Al-Kahfi adalah surah yang paling ia sukai. Bahkan Tifa saja ingin jika maharnya nanti adalah Surah Al-Kahfi.
Tifa melepaskan mukenanya yang menyisakan khimar dan baju gamis berwarna hijau tosca yang ia kenakan sejak tadi pagi.
Ia berjalan ke arah pintu balkon kemudia membukanya.
Saat ingin melangkah,ada yang terasa ganjil pada tapak kakinya. Ia merasa ada gumpalan kertas.
Dan betul saja. Saat ia melihat ke bawah ada sebuah gumpalan kertas berwarna ungu muda. Warna kesukaannya. Tifa langsung mengambilnya dan membuka remasan kertas itu.
Nikah muda itu pilihan. Tapi bagiku itu adalah suatu kewajiban. Aku juga gak mau calon bidadari surga aku di dekatin sama cowok lain terus. Jadi,kapan kamu mau aku khitbah dan menikah muda denganku?
AZ
Tifa mengernyitkan keningnya. Memang mukanya tampak bingung tapi detak jantungnya berdebar dengan cepat. Ia cukup baper dengan tulisan yang ada di kertas. Tapi 'AZ' itu siapa?
Tak lama kemudian,ada suara ketukan dari 8 meter di depan balkon Tifa dan itu adalah balkon kamarnya Abdillah.
Tifa langsung mendongakkan kepalanya dan mendapatkan Abdillah yang sedang tersenyum di sana. Rambut depannya tampak basah,mungkin karena pengaruh air wudhu. Abdillah memakai baju kaos yang senada dengan warna gamis yang di pakai Tifa. Hijau Tosca.
"Aku gak maksud gombal. Mungkin ini terlalu cepat. Kamu masih bisa mikir lagi kok" ucap Abdillah dengan sedikit teriakan.
Tanpa Tifa sadari,pipi Tifa sudah memanas sejak tadi.
"Aku liat tadi kamu berdua sama cowok. Aku harap itu bukan calon imam kamu. Jujur,aku cemburu"
Tifa langsung saja membalas perkataan Abdillah dengan kelakuan Abdillah pada beberapa hari lalu.
"Lebih sakit mana,udah suka sama orangnya sejak setahun yang lalu tapi dia malah ketawa ketawa sama perempuan yang jelas bukan mahromnya?". Tifa membalikkan badannya kemudian menutup pintu balkonnya dengan penuh bantingan.
Abdillah mengernyitkan sedikit keningnya,
Perempuan yang jelas-jelas bukan mahromnya? Siapa? Apakah Anida yang Tifa maksud?
Abdillah membalikkan tubuhnya dan menutup pintu balkonnya.
✨
Clara kini menyuapkan sendok bubur ke dalam mulut Firdaus. Sejak 1 jam yang lalu,Firdaus telah bangun dari komanya. Beruntungnya hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Allah [AKAS-1]
Spiritual[Spiritual~Teen fiction~Romance] Berawal dari benci dan menjadi suka. Itulah yang dialami gadis sholehah,Tifa. Tapi rasa sukanya pada Abdillah memudar saat tahu bahwa bukan dirinyalah cinta pertama Abdillah. Belum lagi masalah kedatangan Firdaus,kej...