[14] Menjauh

1.2K 51 0
                                    

"Apabila sholat telah dilaksanakan,maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu beruntung."(QS. Al-Jumuah ayat 11)

Faz baru saja keluar dari kamar mandi Tifa,ia sudah mendapat tontonan tidak mengenakan. Ya,dia malam ini akan menginap di rumah Tifa. Karena sudah lama ia tidak menginap di sana.

Tifa tidur terbalik dengan pinggang menungging di atas tempat tidur.

"Ngapain?" Faz menghampiri Tifa dengan bentuk seperti itu.

"Kesel!"

"Lah,kenapa kesel? Bukannya kamu seneng pulang ke rumah karena kecapekan abis pemakaman," ucap Faz sambil duduk di samping Tifa yang sudah memperbaiki posisinya.

"Abdillah..gangguin aku lagi." Tifa memanyunkan bibirnya sembari memukul-mukul lantai kedua kaki.

"Gak usah dimasukkin ke hati kali,Tif."

Tifa mengangguk. "Aku ke mini market bentar yah! Mau beli pembalut,lagi datang tamu bulanan"

"Kamu gak mau ditemenin?"

Tifa menggeleng lalu mengambil slimbag yang ada di meja belajarnya. "Aku pergi ya,kalo mau makan ke bawah aja ada Umi sama Fara kok,jadi gak usah segan sama Abi. Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Tifa ke bawah lalu melihat Umi dan Abi sedang menonton Film Ayat-ayat Cinta.

"Ehm,"

Alya dan Hafidz menoleh ke arah putri sulungnya itu. "Mau kemana Tifa malem-malem?" Hafidz bertanya pada Tifa yang sedang berjalan ke arahnya.

"Mau ke mini market,Bi. Ada yang mau dibeli." ucapnya sambil menyalimi Umi dan Abi.

"Mau Abi anter?"

Buru-buru Tifa menggeleng,"Gak usah,Bi. Umi sama Abi kan lagi nonton Film tu bedua,masa Tifa ganggu acara Umi sama Abi sih. Kan gak seru,jadi Tifa pigi sendiri aja. Lagian mau cari angin malam"

"Yaudah hati-hati ya,"

"Iya,Bi. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsallam." Alya dan Hafidz menjawab salam Tifa. Tifa membuka pintu depan keluar.

Angin malam yang sedikit kencang membuat gamis dan khimar yang ia gunakan melambai-lambai.

Tifa berjalan keluar pagar menuju mini market yang ada di simpang blok rumahnya.

Dingin. Begitulah suasana malam ini. Orang-orang segera berlarian saat gerimis menjatuhkan dirinya ke bumi. Untung saja ia sudah sampai di pelataran mini market itu.

Tapi Allah tak berpihak padanya,pada saat ingin melangkah masuk ke dalam. Ada seseorang yang menarik tubuhnya dengan menutup hidungnya menggunakan sapu tangan.

Tifa meronta-ronta ingin dilepaskan tapi sayang. Tak lama kemudian mata menutup dan semuanya penglihatanku

TIFA

Cahaya lampu menebus penglihatanku. Hingga mata ini mengerjap untuk menetralkan cahaya yang masuk.

"Aku dimana?"

Tempat ini seperti gudang sekolah,sangat berantakan. Dan aku ada di tengahnya.

Kulihat kaki dan tanganku diikat. Aku di culik? Tapi apa masalahku?

"Tolong! Siapapun yang ada di sini tolong saya!"

Aku Kamu dan Allah [AKAS-1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang