[3] Almira pergi

2.1K 87 0
                                    

"Wanita paling utama di surga adalah Khadijah binti Khuwailid,Fatimah binti Muhammad,Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim istri Firaun."(HR. Ahmad dan Thabrani)

AUTHOR

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap salah satu panitia dalam Pemilihan Ketua Rohis dan Ketua Keakhwatan yang baru.

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semangat dari anggota -anggota Rohis yang datang untuk ikut serta dalam acara ini.

"Bagaimana kabar kalian hari ini,akhi,ukhti?"

"Alhamdulillah,masih jomblo" ucap salah satu anggota yang semakin memeriahkan suasana.

"Wah kalau begitu pun,saya juga jomblo. Whahahaha,sudah saya mulai saja acaranya, pertama saya akan membacakan beberapa nama yang akan menjadi kandidat Ketua Rohis kita yang baru"

"Pertama ada Afkar Al hanif,yang ini pasti udah tau dong. Yang kedua ada Fauzan Kananda,adik kelas kita yang most wanted banget. Sama yang terakhir,mungkin kalian akan terasa asing dengan nama ini karena ia baru beberapa hari ada di sekolah ini dan nekat untuk ikut pemilihan Ketua Rohis,Firdaus Ananta,"

Tifa yang tadi asik bersuka ria dengan teman dekatnya di Rohis mendadak tercekat mendengar nama itu.

Firdaus Ananta?Bukannya itu nama cowok yang tadi?

"Tif? Kenapa? Kok diem?". Tanya Almira sambil menggoyangkan bahu sebelah kanan Tifa. "Ehm,gak papa kok,Al,"

Tifa masih sedikit bingung dengan lelaki itu. Iya,lelaki yang bernama Firdaus Ananta itu. Kenapa ia baru tau jikalau lelaki itu sekolah di sini? Kemana saja dia?

Ah! Tifa lupa. Ia akhir-akhir ini memang selalu sibuk dan jarang keluar sekalipun itu ke kantin.

"Kamu kenal sama cowok itu,Tif?"

Tifa mengerutkan sedikit keningnya. Almira seperti membaca pikirannya.

"I-iya,Al. Tadi sebelum aku pigi ke sini,aku ketabrak sama dia. Aku yang salah malah dia yang minta maaf,kan kebalik. Trus pas aku udah pergi,dia teriak gitu. Kok gak salah kayak gini katanya 'Saya harap saya bisa ketemu lagi sama kamu' iya,kayaknya kayak gitu sih"

"Hayooo loh,ntar di suka sama dia,udah Afkar,sama dia lagi,"

Fira menggoda Tifa yang tadi bertabrakan dengan Firdaus. Dalam lubuk hati Almira yang sangat dalam,Almira sangat cemburu. Karena apa? Karena daridulu, Almira lah yang menjadi sahabat Afkar tapi mengapa malah Tifa yang di sukai oleh Afkar?

Ah! Cinta memang semisterius itu. Tak akan bisa di tebak ke depannya seperti apa.

Seakan tau bahwa atmosfer canggung sudah berdatangan,Tifa langsung merasa tidak enak hati pada Almira.

"Em,Al aku merasa gak enak hati sama kamu,aku tau kok dari dulu kalo kamu su--"

Tiba-tiba tangan Almira sudah mendarat di depan bibir Tifa. Kemudian ia tersenyum,tampak sekali jika itu dipaksakan.

"Aku tau Afkar suka sama kamu,bahkan ia selalu cerita ke aku dan Fahri. Kita gak boleh maksa orang buat suka sama kita,toh kamu sama dia cocok kok,"

Setelah berbicara,Almira menunduk sejenak. Tampak ada air yang mengalir dari air matanya.

"Al?Kenapa?Maaf maaf tadi aku mancing kalian buat ngomongin Afkar,maaf Al,". Fira berusaha untuk membuat Almira untuk berhenti menangis. Tifa juga merasa tak enak hati.

Fira berusaha menggoyang-goyangkan tubuh Almira agar berhenti menangis.

Tapi semua terlambat,Almira langsung berdiri dan meninggalkan Fira dan Tifa.

Aku Kamu dan Allah [AKAS-1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang