AUTHOR
Baik Tifa maupun Abdillah sekarang sedang duduk berhadap-hadapan menyantap makanan mereka. "Kamu suka?"
Tifa mengangguk antusias. "Aku suka nasi goreng Mas. Kamu tau darimana?"
"Aku kan pemilik hati kamu,jadi apapun yang jadi kesukaan kamu aku tahu."
Semoga saja begitu selamanya Sayang batin Abdillah. Iya,Abdillah berharap ia bisa membangun keluarga yang sakinah mawaddah warohmah bersama perempuan yang ia cintai ini. Ia sangat takut kehilangan Tifa.
Tifa mengulum senyumnya. Abdillah pandai sekali membuat jantungnya melompat-lompat. "Kamu kapan masuk kuliah?"
"Minggu depan Mas. Mas?"
"Minggu depan juga sayang. Kamu gak ada rencana gitu buat bulan madu?" Abdillah menanyakan bulan madu padanya? Apakah Abdillah ingin meminta haknya sebagai suami?
"Mas..emm..mau minta hak mas sebagai suami?"
Abdillah tersedak. Semua nasi yang telah ia makan keluar tanpa disadari. Tifa bergegas mengambil air dan meminumkannya pada Abdillah. "Kenapa kamu tanya kayak gitu?"
Kini Tifa yang gugup menjawab pertanyaan Abdillah. Apakah telah yakin akan memberi hak Abdillah?
"Kenapa harus ditunda kalau itu ibadah Mas."
Abdillah mengelus puncak kepala Tifa.
"Aku gak akan pernah maksa kamu buat ngasih hak aku,tapi ingat kamu masih kuliah. Aku gak mau nanti kamu capek. Aku sayang kamu."
Abdillah mengecup kening Tifa. Kecupan itu menjalar seperti sengatan listrik di tubuh Tifa. "Aku juga sayang kamu,Mas."
"Apa? Aku tadi gak dengar."
"Aku sayang kamu,Mas." ucap Tifa sedikit lebih keras. Abdillah terkekeh. "Apa? Aku belum denger juga."
"Gombal ih!"
Tifa langsung membawa piring itu ke wastafel dan mencucinya. Wajahnya sangat lucu sekarang. Dengan warna merah ladam dan bibir mengerucut. Abdillah langsung menghampirinya dan menyenderkan punggungnya di pinggir wastafel. "Bibirnya itu lho. Minta dijewer."
"Jewerlah! Kalo dower nanti Tifa aduin sama Ummi. Ntar Mas kena marah sama Ummi." Nada bicara Tifa seperti anak kecil tak dibeliin eskrim. Sungguh menggemaskan. "Mas jewer yaa."
"Terserah."
Cupp.
Abdillah mengecup bibir Tifa untuk pertama kalinya. Semburat merah keluar begitu saja dari Pipi Tifa. Untuk menutup malunya,Tifa langsung pergi darisana tanpa mengucap sepatah katapun. "Eeee abis dicium ngacir pigi. Masih berani ngadu sama Ummi?"
Abdillah tertawa melihat kelakuan Tifa. Sudah hampir 20 tahun tapi masih saja seperti anak-anak. Abdillah langsung mengejar Tifa yang berlari ke arah balkon.
"Beb?"
Tifa melongo ke arah Abdillah. "Alay bener,"
"Yang penting kamu sayang kan?" Abdillah meraih tangan Tifa dengan lembut. Lalu menciumnya.
"Anna uhibbuka fillah bidadari surgaku."
Kata-kata Abdillah mampu melayangkan hati Tifa. Perempuan itu tak pernah membayangkan seperti inilah rasanya ketika pacaran setelah halal?
Begitu nikmat dirasakan,di setiap nikmatnya pun ada pahala yang terselipkan.
Oh Allah,bisakah Engkau selalu memberikan kebahagiaan pada rumah tanggaku ini selamanya?
✨
Abdillah mengusap dahi istrinya dengan penuh kelembutan. "Sayang bangun,kita qiyamul lail berjamaah yuk."
Tifa menggeleng pelan kepalanya. "Masih ngantuk mas." Abdillah hanya tersenyum tipis. Tanganya mengusap pelan dahi istrinya itu. "Aku angkat nih ya." Tapi Tifa masih kekeuh di tempatnya.
"1.."
"2..."
"3!"
Abdillah mengangkat tubuh Tifa, Tifa langsung dan berontak pada perlakuan Abdillah. "Mas! Ih! Turunin!" Tifa memukul tubuh belakang Abdillah. "Maaas"
"Gak, nanti kamu balik tidur lagi."
"Peace deh. Peace. Gak lagi."
Abdillah langsung mengangkat Tifa dari tempat tidur dan masih sempat menjawil hidung mancungnya. "Maaaaaas!!! Ihhh turunin tauk!"
"Gak, kamu bandel."
"Turunin!"
"Gak."
"Turunin mas!"
"Password dulu."
"Apaan dah itu password-password?." Tanya sewot Tifa.
"Mas Ab ganteng."
Tifa mengkerutkan keningnya. Apa? Mas Ab ganteng? Tifa terkekeh dalam hatinya.
"Aneh tau gak kamu, ih. Aku berat lho, yakin gak mau nurunin?"
"Gak mau nih? Ok, mas gak bakal turunin."
"Mas Ab ganteng, turunin dong." Ucap Tifa. Abdillah menatap lembut mata Tifa. Ah, cantik sekali bidadari surganya ini? Begitu lentik bulu matanya.
"Anna uhibbuka fillah zheyenk."
"Zheyenk? Alay amat dah." Ternyata Tifa masih sewot pada perlakuan Abdillah. Tapi tak lama, Tifa mendekatkan bibirnya pada telinga Abdillah dan membisikkan sesuatu. "Alupyu too lope lope Mas Ab gantengku."
Ternyata Tifa tak kalah alaynya dengan Abdillah. Ah, benar-benar pasangan yang serasi:)
✨
Assalamualaikum!
Huwaaaaaa:"(
Sungguh kuingin minta maaf pada kalian:"( sungguuhhhh
Maap diriku sudah menelantarkan buku ini selama setahun lebihnya:"(
Maap sudah bikin kalian menunggu. Maap sudah phpin kalian:( tanpa kalian aku bukan apa-apa. Makasih atas supportnya selama ini makaaaaasiiiiiih banget alupyu lope lope sarangheo buat kalian:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Allah [AKAS-1]
Duchowe[Spiritual~Teen fiction~Romance] Berawal dari benci dan menjadi suka. Itulah yang dialami gadis sholehah,Tifa. Tapi rasa sukanya pada Abdillah memudar saat tahu bahwa bukan dirinyalah cinta pertama Abdillah. Belum lagi masalah kedatangan Firdaus,kej...