[18] Masalah datang Kembali

1.3K 45 2
                                    

Bantu orang lain maka Allah alan membantumu,maafkan orang lain maka Allah akan memaafkanmu
-Imam Ali


AUTHOR

Karena semalam Abdillah menyelesaikan acara lamarannya sangat lama membuat Tifa beserta keluarganya istirahat lebih lama dari biasanya. Seharusnya Tifa diantarkan oleh Abinya ke kostan malam itu juga,tapi tidak jadi karena sudah terlalu ngantuk.

Pada saat semalam juga,banyak yang dibicarakan antara Keluarga Abdillah dan Keluarga Tifa. Dari acara akad,resepsi pernikahan,mahar dan masih banyak lagi. Mereka juga menyepakati bahwa akad akan dilaksanakan,ketika Tifa sudah semester 3. Sekitar 5 bulanan lagi.

Karena tidak diantara ke kost tadi malam,Hafidz berjanji akan mengantar Tifa besok pagi sekalian mengantar Fara ke sekolahnya.

Tapi hal lain terjadi...

"Umiii! Masa Tifa ditinggal sama Abi! Kata Abi,Tifa diantar! 1 jam lagi kelas pertama Tifa dimulai,Mi." rengek Tifa pada Alya. Ya,Hafidz meninggalkannya sebelum diantar ke kampus karena ada urusan mendadak dari pekerjaannya.

"Yaelah mbak,kira mbak aja ditinggal,Fara juga. Lagiankan kelas pertamanya 1 jam lagi. Aku? 15 menit lagi gerbang ditutup. Dasar! Gak sabaran!" timpal Fara sambil memakai kaos kakinya.

"Sibuk!"

"Biarin."

"Dasar! Bayi kolot!"

"Anak kurang gizi."

"Jelek! Fara jelek!"

"Tifa bau ketek."

"Berani ya manggil sebaya!"

"Beranilah. Daripada situ takut sama kecoa."

"Umiii! Fara!!"

"Dasar anak Mami."

"Aww!!" Tifa meringis karena telinga di balik khimarnya dijewer oleh Umi. "Kamu ya,udah pake cadar,udah mau jadi istri orang,masiiih aja gangguin adek kamu." Umi semakin menguatkan jewerannya.

"Mi..sakit.."

Tifa kesakitan sedangkan Fara tertawa keras di ruang tamu. Umi melepaskan jewerannya pada Tifa dan sekarang menjewer telinga Fara.

"Ebuset! Mi..sakit"

"Assalamualaikum." Salam Abdillah membuat semua yang ada di sana menjawab salamnya. "Waalaikumsallam."

"Abdillah denger kayak ada ribut-ribut gitu,ada apa Tan?"

"Ini si Tif---" Belum sempat Umi menjawab perkataan Abdillah,Fara sudah memotong duluan. "Abi udah pergi,Fara sama Mbak Tifa ditinggal. Bisa nganter kami kan bang?"

Umi juga mengangguk seperti setuju dengan argumen Fara. "Bisakan nak Abdillah?"

"Bisa,Tan. Saya juga mau ke kampus Tifa. Masih ada yang belum diurus."

"Tapi bang,bukannya abang naik kereta?"

Mendengar perkataan Tifa, Abdillah dan Fara yang berjalan langsung berhenti. "Yah,gimana dong." keluh Fara sambil melirik Abdillah.

"Aku udah jual keretanya dan aku udah beli mobil baru. Ayo berangkat sekarang,"

Usaha Tifa sia-sia sebenarnya ia mau pergi dengan Abdillah tapi nanti Fara turun ia akan berduaan dengan Abdillah. "Mi,nanti kalo Fara turun gimana?" Tifa berbisik pada Umi. "Gimana apanya?"

"Nanti kalo Fara turun di sekolahnya,Tifa bakalan berdua dong sama Abdillah,"

Umi malah menoel-noel tangan Tifa sambil tertawa,"Ciee..yang nanti berduaan." goda Alya pada anak sulungnya itu. "Umii..."

Aku Kamu dan Allah [AKAS-1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang